Posted on Leave a comment

Penjual Awuran

Saya turut bahagia. Beberapa rekan-rekan penjual beserta Distributor yang saya kenal berhasil mencapai target kinerja tahun ini. Bahkan sebelum tahun ini berakhir.

Ada yang mencapai lebih dari 110%, bahkan ada yang 140%. Saya tentu tidak berani berseloroh seperti kepada mereka yang mampu mencapai 100% di pertengahan tahun: targetnya yang salah. Tidak berani saya. Arahnya sudah tampak benar. Perbaikan jelas tetap diperlukan.

Penghargaan bagi tenaga penjual juga diberika . Munculnya Supervisor Penjualan dan Penjual terbaik juga diumumkan. Tidak hanya diumumkan, diberi apresiasi berupa hadiah yang bermanfaat.

Konsep Penjualan

Saya berharap, semua capaian ini, merupakan buah dari berbagai konsep yang pernah disampaikan beberapa waktu lalu. Juga merupakan hasil dari strategi yang dibangun. Tentu semua tidak bisa lepas dari karunia Tuhan.

Saya masih dalam keyakinan saya bahwa konsep itu perlu. Sangat perlu. Bahkan tanpa kita sadari, mungkin kita merupakan bagian dari suatu konsep besar yang sedang dijalankan.

Perlunya konsep ini adalah untuk dipraktikan. Tidak perlu njlimet tapi harus jalan. Demikian beberapa hasil obrolan saya dengan salah satu Supervisor Penjualan terbaik dan Distributor terbaik tahun ini.

Saya tidak tahu siapa Penjual saya yang terbaik. Karena semuanya pernah menjadi Sales of The Month. Ben Bosse sing mutusi“. Demikian kelakar salah satu Spv. Penjualan terbaik itu.

Bisnis itu risiko. Berjualan itu berisiko. Kalau tidak mau berisiko jalan berbisnis, jangan berjualan. Harga bukan segalanya, demikian bukan konsep dari Pak Wi?“. Goda Distributor peraih kinerja 111% pada pertengahan Desember ini. Ia mengutip salah satu subbab dalam buku MANTAP.

Nah, dengan tahu konsep, memahami risiko, kita akan tahu jalan keluar dan taktik penjualan yang tepat. Bahkan ilmu “awuran” kadang perlu dijalankan. Terutama di awal-awal produk dimunculkan. Demikian pendapat sebagian penjual.

Ngawur Kadang Perlu Pak Wi“. Kata sang Penjual terbaik ini.
Tapi jangan kayak Angkot. Srobot sana, srobot sini. Berhenti sana, gas sini, nek itu ngawur tapi ajur“. Timpal kawan obrolan kami.
Ngawur tapi Njalur seperti kereta api“. Terapkan jalurnya, rutenya, koridornya, cara mainnya, untuk kemudian dihajar penjualannya. Awuren selama berada di jalur itu.

Apa ini yang disebut penjualan cara Bonek”. Batin saya. Bagaimanapun, penjual dan Distributor membuktikan dengan angka penjualan. Tidak mengecewakan.

Saya pun turut berbahagia. Untuk mereka saya berbahagia. Untuk capaian yang dihasilkan. Ada strategi yang membekas, yang diwariskan dari program kala itu.

Selamat bagi para penjual atas capaian kinerja tahun ini. MasyaAllah laa quwwata illa billah.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *