Posted on Leave a comment

Menyesuaikan Cinta

Oleh: Wiyanto Sudarsono

(Freepik)

Orang yang mencintai ada tiga macam:
1. Orang yang mempunyai keinginan tertentu dari orang yang dicintainya.
2. Orang yang berkeinginan terhadap orang yang dicintainya.
3. Orang yang berkeinginan seperti orang yang dicintai. Ini adalah tingkatan tertinggi dari orang-orang yang mencinta. (Ibnul Qayyim, 2012).

Saya rasa, seharusnya demikian setiap pasangan yang saling mencintai. Seseorang akan menyesuaikan perilaku, selera, hingga gaya hidup orang yang dicintai.

Semakin banyak ia menyesuaikan, semakin dia mencintai. Meski dalam kisah cinta dua manusia, tidak harus semua saling bersesuaian.

Seorang istri awalnya tidak menyukai buah nanas. “Nanas membuat tenggorokan serak”. Demikian kebiasaan dan pendapat sang istri, dia dapat dari ibunyi.

Si suami penyuka nanas. Suami sering minta dibelikan nanas. Istri mencoba, dan ternyata jadi suka. Sehingga ia menyesuaikan suami sebagai penyuka buah nanas.

Dalam kehidupan suami istri, penyesuaian memang tidak harus salah satu mengikuti satunya secara ekstrem. Tapi bisa jadi masing-masing menyesuaikan diri sehingga ketemu di tengah. Sebuah hal menjadi disukai berdua, namun sebelumnya bukan dari salah satunya.

Atau bergantian di setiap hal. Dalam satu hal, misal makanan suami menyesuaikan istri. Dalam hal lain, misal dekorasi rumah istri menyesuaikan suami.

Kesempurnaan cinta adalah ketika keinginan disesuaikan sedemikian rupa sehingga sama dengan keinginan orang yang dicintai. Ini adalah cinta tertinggi sebagaimana penjelasan Ibnul Qayyim. Dan cinta ini hendaknya ditempatkan dan diperuntukkan untuk Cinta kepada Allah semata.

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa- dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Āli ‘Imrān [3]:31)

Allah berkeinginan agar hamba mengikuti Nabi-Nya. Sebagai tanda dan bukti cinta.

Ibnul Qayyim menyebutkan:
Kau durhakai Allah dan kau katakan mencintainya
Yang demikian itu mustahil bisa diqiyaskan dengan usaha
Andaikan cintamu tulus, tentu kau akan patuh pada-Nya
Orang yang mencintai itu tentu akan patuh kepada yang dicintai.

Semoga kita termasuk hamba yang mencintai Allah, dan membuktikan kecintaan kita dengan taat dan patuh menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin.

(Wiyanto Sudarsono)

Gambar: Music vector created by rocketpixel – www.freepik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *