Posted on 3 Comments

Ping-Pong

Wacan Sore

Suatu kesempatan, salah seorang atasan saya pernah berkata : “keluarga itu seperti bola kaca. Sekali jatuh pecah. Bisa sih disatukan lagi, tapi sulit. Dan tidak bisa seperti semula. Sedangkan, pekerjaan, karir, jabatan, harta, itu seperti bola karet. Jatuh bisa kembali lagi”.

Mungkin seperti bola ping pong, tenis meja. Yang bisa memantul. Atau bola golf. Bisa memantul dan tidak mudah pecah.

Saya sepakat dengan keluarga adalah bola kaca. Harus hati-hati. Kepada anak dan Istri. Seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

Hindari main-main (dalam arti ceroboh) dalam mengelola bola kaca, eh keluarga. Harus betul-betul tepat. Dilihat, diamati, dibersihkan, tapi jangan sampai gores. Apalagi jatuh.

Gelas kaca itu tidak sama antara satu dengan yang lain. Punya karakter sendiri-sendiri. Ada yang transparan. Ada yang gelap, pekat. Tapi satu, jika jatuh pecah. Maka hati-hati.

Jika bola karet, bola ping-pong, golf, memang untuk di main-mainkan. Untuk dipukul, untuk di tendang, agar mendapatkan hasil. Hasilnya untuk merawat bola kaca tadi.

Hasil bola karet, ping-pong, golf, dapat dengan mudah dilihat. Ada skornya. Menang atau kalah. Dalam permainannya.

Bola kaca, sulit menilainya. Tidak ada standarnya. Perawatannya sampai akhir hayat. Pertanggungjawabannya sampai di akhirat.

Nasihat bagi diri dan pembaca. Semoga bermanfaat.

(Wiyanto Sudarsono)

3 thoughts on “Ping-Pong

  1. Admiring the hard work you put into your website and in depth information you offer. It’s great to come across a blog every once in a while that isn’t the same out of date rehashed information. Excellent read! I’ve bookmarked your site and I’m adding your RSS feeds to my Google account.

  2. thank you for the notes given. may be useful.

  3. Along with every little thing that appears to be developing throughout this particular subject material, your viewpoints happen to be relatively stimulating. Nonetheless, I am sorry, because I can not give credence to your whole strategy, all be it refreshing none the less. It looks to me that your commentary are generally not entirely validated and in actuality you are your self not even thoroughly confident of the assertion. In any case I did take pleasure in reading it.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *