Posted on Leave a comment

Burung 2.15

Gambar: thegorbalsla.com

Ramadan telah usai. Bulan syawal sudah berjalan selama seminggu. Ada satu hal yang saya ingat selama Ramadan. Teringat karena jarang melakukan atau mengamati di hari dan di bulan biasa. Kejadian yang saya dengar selalu ketika bangun malam, untuk sahur.

Kicauan burung. Alhamdulillah, di sekitar rumah tempat saya tinggal banyak burung. Perkutut, pipit, kutilang, dan mungkin masih ada lagi yang saya tidak tahu namanya.

Setiap kali bangun untuk makan sahur, saya selalu didahului suara burung itu. Kicauan yang paling keras nampaknya dari kutilang.

Saat menjelang subuh atau selepas azan subuh, kicauan burung itu bersaing dengan suara dari masjid atau musala sekitar.

Kicauan burung itu, mengingatkan saya dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang menyatakan bahwa burung pun bertasbih. Tapi saya tidak hafal di surat apa dan ayat berapa. Saya berselancar sebentar untuk menemukan ayatnya. Lewat google.com. Ketemu, di rumaysho.com: Faedah Surat An-Nuur ayat 41: Ternyata Burung dan Benda Mati Salat dan Bertasbih

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nuur: 41)

MasyaAllah wa Subhanallah, burung pun bertasbih.

Saya pun secara tidak sadar merenung-lalu kemudian sadar dan lahirlah catatan ini-. Apakah itu tasbihnya burung kepada Allah?

Burung sudah bertasbih, dan saya belum bangun. Padahal itu malam-malam ramadan. Saya bangun, dan burung sudah bertasbih, sekian lama.

Pada suatu waktu, saya melakukan riset kecil. Ternyata Burung di pepohonan perumahan mulai berkicau sekitar pukul 2.15 WIB (waktu android, lokasi Gresik). 

Jika malam kami di Gresik sepanjang 9 jam 33 menit (17.19 – maghrib- sampai 04.14 – subuh-), maka sepertiganya adalah 3.11 menit. Maka pukul 1.03 adalah dimulainya sepertiga malam terakhir.

Pukul 2.15 adalah dimulainya 2/3 dari waktu sepertiga malam terakhir. Apakah itu waktu terbaik? Sehingga burung yang kita nilai miliki keterbatasan akal, diberi ilmu oleh Allah untuk memulai tasbihnya?

Sedangkan kita, sering kali berkicau tanpa suara, di media sosial. Entah jam berapa. Atau berapa jam lamanya. Semoga kicauan kita bernilai kebaikan. Sehingga kita tidak kalah dengan burung kutilang.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mengambil pelajaran.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *