Posted on Leave a comment

Menjadi Hijau

Catatan Akhir Pekan

Alhamdulillah, mulai banyak yang peduli dengan lingkungan. Mulai dari pribadi, keluarga, dan Pemerintahan. Juga bisnis tentunya.

Teman saya, selalu membawa botol minum sendiri kemana-mana. Dan mengurangi penggunaan sedotan plastik. No Straw, katanya di suatu kesempatan. Kepada anaknya. Contoh tepat untuk menjadi hijau di tataran pribadi dan keluarga.

Di Hotel, dengan ajakan gunakan handuk kembali. Tidak setiap hari minta ganti. Yang berarti mencuci. Yang juga berarti penggunaan deterjen. Ujungnya polusi tanah, dan air. Selain dengan menggunakan kembali akan lebih hemat biaya.

Swalayan juga sudah mulai. Sebagai respon dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah Daerah. Di Bali misalnya. Tidak hanya Denpasar atau Kuta lho.

Pekan lalu saya melintas Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana. PP. Untuk suatu keperluan. Oleh-olehnya artikel sebelum ini (baca : Dihukum Bisnis).

Di tengah perjalanan berhenti di minimarket. Semuanya tidak menggunakan dan tidak menyediakan kantong plastik. Kita harus membawa tas belanja yang bisa digunakan berkali-kali.

Atau melakukan yang kami lakukan. Menenteng belanjaan secara langsung. Jika sendiri tidak bisa, maka panggil teman perjalanan. Untuk sama-sama menenteng belanjaan.

Rapat di Pemerintahan atau Dinas (daerah) sudah tidak disediakan air minum dalam kemasan. Baik kemasan gelas atau botol. Apakah tidak disediakan minum? Disediakan. Hanya kita diimbau untuk membawa tumbler. Botol minuman sendiri. Menarik.

Potongan Undangan Rapat : Imbauan Membawa Tumbler

Di ruang publik pun begitu. Seperti di Terminal 1 Bandara Juanda, di Sidoarjo, selamat datang di Surabaya. Disediakan air minum. Dalam galon. Dengan ajakan menjadi hijau. Let’s Go Green. Dengan menggunakan botol minum sendiri. Meski masih disediakan gelas sekali pakai.

Ajakan Menjadi Hijau di Bandara

Semoga dengan makin banyaknya kesadaran akan pentingnya menjadi hijau. Pentingnya menjaga lingkungan. Bumi ini akan terjaga kelestariannya. Polusi, udara, tanah, dan air, dapat berkurang.

Semoga Allah merahmati orang-orang yang peduli dengan lingkungan dan orang-orang yang tidak berbuat kerusakan di muka bumi.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *