Bagi orang yang sadar bahwa dunia ini bukanlah kampung halaman, maka ia juga akan sadar bahwa hidup ini adalah perjalanan. Dalam perjalanan, terkadang membutuhkan istirahat. Mungkin mampir ngombe. Mampir ke toilet. Atau hanya sekadar tidur sesaat. Atau hanya duduk sebentar.
Perjalanan pun paling enak ada teman. Teman seperjalanan. Teman yang menyenangkan. Enak dipandang. Enak didengarkan.
Dalam perjalanan hidup, sebagian orang beruntung menjadi suami. Atau Isteri. Yang menjadi teman seperjalanan. Berharap menyenangkan. Karena itu salah satu nikmat kehidupan.
Meski sesaat, kehidupan ini layak dijalani dengan keseriusan. Sesaat jika dibandingkan panjangnya perjalanan. Seseorang pernah menasihatkan agar kita merenungkan. Mungkin, bisa diisi dengan memikirkan hal yang berkemanfaatan. Berdzikir mengingat Ar – Rahman. Atau sekedar mengobrol dengan pasangan. Di atas kursi cinta. Berdua.
(Wiyanto Sudarsono)