Selalu ada yang dirayakan. Sifatnya tahunan. Istilahnya haul, atau ‘Ied. Ulang tahun, harlah, atau apapun itu istilahnya.
Tanggal 20 Mei diperingati hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Meski ada sedikit perbedaan pandangan -dan diskusi/debat- apakah tanggal berdirinya Budi Oetomo atau kan Syarikat Dagang Islam yang “layak” menjadi tonggak kebangkitan Nasional.
Lepas dari itu, paling tidak bagi kita: manusia, selalu ada hari kebangkitan. Setiap hari. Bangkit setelah mati sementara: tidur. Sampai tidur terakhir. Dan berbangkit lagi.
Pun, kita terpaksa harus bangkit, setelah jatuh. Secara fisik, mental, ataupun finansial.
Ada juga momen bangkit yang sifatnya acak. Yakni ketika program atau sistem baru dijalankan. Atau setelah terjadinya sebuah krisis. Sekecil atau sebesar apapun skala krisinya. Setelahnya, adalah kesempatan bagi kita untuk bangkit dan memperbaiki. Ketika semua seolah dimulai dari awal lagi.
Kita, tentu sadar bahwa dunia pemasaran -dan penjualan tentu saja- adalah dinamis. Dan setiap titik perubahan, sebenarnya adalah kesempatan. Untuk bangkit. Menjadi lebih baik. Yang sudah baik, bangkit untuk lebih baik.
Saat muncul produk baru misalnya. Berarti target baru. Cara baru. Prospek baru. Adalah kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan kinerja dari produk yang sudah dewasa. Produk yang sudah tua dari sisi usia maupun laba. Sudah turun. Dengan produk baru, semuanya menjadi mungkin lagi.
Jadi, mari kita bangkit. Dan terus bangkit. Barakallahu fiikum. Selamat Hari Kebangkitan Nasional. Ayo Bangkit Bersama!!!
-WS-