Posted on Leave a comment

Dengarlah

Seri ke-7, Serial Catatan Seorang Penjual

Kita dibekali dengan dua telinga. Di kiri dan kanan. Dan satu mulut. Hikmahnya, kita harusnya bisa lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Namun, kita sering kali lebih banyak bicara. Mungkin saya termasuk diantaranya. Dan kita dilatih berbicara. Sejak bayi.

Bahkan hingga dewasa, masih berlatih. Bicara di depan khalayak. Public speaking. Jarang ada, atau saya belum pernah mendapatkan informasi adanya pelatihan mendengar.

Dua telinga, harusnya kita mendengar minimal dua informasi. Dua pendapat. Atau dua sudut pandang, sudut dengar, sebelum meresponnya.

Ketrampilan mendengar atau mendengarkan, lebih penting lagi di dunia kita. Dunia Penjualan.

Mendengarkan untuk memahami. Dengan menangkap kegelisahan dan keinginan calon pelanggan.

Ilustrasi Mendengarkan (foto : Istimewa)

Dengan menjadi pendengar yang baik, akan dapat lebih dihargai daripada menguasai percakapan. Dan bukan dengan menghujani calon pelanggan dengan banyak penjelasan tentang produk.

Mendengar kegelisahan pelanggan, dapat membantu kita memenangkan loyalitasnya. Meski terkadang produk kita tidak dapat menjawab keinginannya. Namun, kita bisa memberikan saran dan mungkin kontak person penjual produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Mendengar adalah penjajakan /probing yang terbaik.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *