Posted on Leave a comment

Prosedur Bukan Penjara, Belajar dari Announcement KAI Commuter

Membawa barang dalam kereta
Meletakkannya di rak bagasi
Hati-hati barang bawaan Anda
Jangan sampai ditukar atau diambil pencuri

Hampir sebulan ini saya begitu lekat dengan KRL alias KAI Commuter. Hampir setiap hari kerja, saya dan ribuan penumpang lainnya merasakan layanan KAI Commuter. Sudah menemukan ritme dan enaknya: saya sudah mulai bisa mengetik via gawai, sambil berdiri.

Ada hal menarik menggelitik telinga saya: Pantun. Paling tidak sudah dua kali saya sadar akan hal itu. “Ternyata tidak hanya Citilink”. Batin saya. Pantun di atas adalah satu bait contohnya. Ada satu lagi tapi saya lupa. Memang tidak sepanjang Citilink di penerbangan malam, saat penumpang lelah dan butuh hiburan.

Bagi announcer, tentu sudah ada prosedur dan panduan kata-kata yang harus diucapkan. Setahu saya ini ketat. Namun, hal itu tidak menghalangi mereka untuk berkreasi dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan menyenangkan.

Pelajaran bagi saya, jika ada prosedur, atau petunjuk teknis, atau cara kita mengambil keputusan, yang membuat kita berhenti berkreasi, membuat tim berhenti “Ngide”, dengan kata lain menjadi terpenjara, maka ada yang perlu kita perbaiki. Prosedurnya, juknisnya, tafsir atas keduanya, atau cara kita memikir dan mengambil keputusan.

Pergi ke kantor naik kereta
Kereta padat bersabar saja
Prosedur itu bukan penjara
Tetaplah kreatif dalam bekerja

Pangapunten. Semoga bermanfaat.

(WS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *