Posted on Leave a comment

Layanan Positif

Seri Ke-8, Memberi Layanan

Foto oleh Binti Malu (pexels.com)

Untuk dapat memberikan layanan yang baik, kita harus memiliki pikiran dan sikap positif. Karena melayani adalah menularkan “kepositifan” untuk merumuskan solusi bagi permasalahan pelanggan.

Untuk mendapatkan nuansa (pikiran dan sikap) positif kita harus memahami diri sendiri dan bersikap terbuka untuk perbaikan diri. Terus belajar dan memperbaiki diri, mengembangkan toleransi, mengasah kepekaan, dan mengurangi Baper.

Bahasa kerennya adalah learning agility. Kemauan untuk terus belajar. Dengannya kita sebagai orang yang memberikan layanan kepada pelanggan, akan berjalan menjadi seseorang yang profesional.

Berpikir positif, akan melahirkan tindakan positif. Berusaha selalu menemukan sisi positif dalam setiap kejadian. Meningkatkan toleransi, dan mengurangi Baper.

Kita dapat menyusun ilustrasi. Jika ada Petani/Pengecer mengeluhkan dan mengatakan pupuk yang kita pasarkan tidak berkualitas. Dalam sikap positif dan kepekaan, kita berusaha memahami sudut pandang Petani/Pengecer.

Disisi lain, jika tidak ada keluhan, belum tentu kita sebagai penjual di hubungi oleh pelanggan. Ini kesempatan memberikan edukasi kepada pelanggan. Dan kesempatan bagi kita untuk mempraktikkan kompetensi penjualan (salah satunya penanganan keluhan).

(WS)

Posted on Leave a comment

Ramadan, Bukan Puasa Layanan

Seri Sela, Memberi Layanan

Ada sebuah istilah dalam pemasaran yang saya sangat suka: seasonal marketing. Pemasaran Musiman. Sebuah strategi bagi brand (jenama) dan perusahaan untuk mendapat hasil -penjualan, profit dan target- lebih tinggi di musim dan waktu tertentu.

Ramadan dan Idul Fitri, misalnya. Momen terbesar umat Islam di Indonesia. Semua sepakat merayakannya. Banyak momen-momen yang bisa dimanfaatkan.

Diskon spesial, bundling khusus, meluncurkan produk baru dan khusus. Bahkan bagi produk yang sama sekali tidak terkait dengan Ramadan, mampu memanfaatkan musim itu untuk mengungkit penjualan. Rugi jika tidak mampu memanfaatkannya.

Tidak hanya di penjualan. Bidang layanan pun turut meramaikan. Beberapa jenama memberikan layanan khusus untuk momen spesial itu. Seperti yang dilakukan operator taksi terbesar di Indonesia ini. Memberikan takjil -makanan pembuka- bagi pelanggannya yang berpuasa. Meski tidak perlu ditanya: Anda puasa? Sebelum memberikannya. Lebih baik memberi layanan ini kepada semua pelanggan. Daripada ada pelanggan membutuhkan tapi tak mendapatkan.

Ramadan, bukan berarti puasa layanan. Bahkan geliat layanan makin meningkat tajam. Selain memberikan perhatian kepada pelanggan, membagi takjil juga berbuat baik bagi orang yang sedang beribadah. Semoga berbuah berkah.

(WS)