Posted on Leave a comment

Perihal Si Putih

Kawan-kawanku segenerasi…

Memasuki usia 40, atau sebagian orang bisa lebih awal, mulai ada perubahan pada rambut. Ya, mulai meninggalkan dunia hitam: muncul uban. Tidak sedikit yang merasa gelisah, khawatir dengan si putih ini. Mengkhawatirkan penampilan, dan ada merasa sudah tua untuk menjalani kehidupan.

Sebagian kita mungkin mulai memikirkan untuk menyemir rambut, atau sudah melakukannya. Sebagian rajin menggunakan minyak rambut, berharap kilau rambut hitam akan mengalahkan pantulan sinar pada rambut putihnya. Sebagian menjadi rajin mengenakan tutup kepala atau sering menggundulnya. Apapun, sepertinya sedikit tidak terima dengan memutihnya rambut, terlebih bagi yang merasa masih terus muda.

Jangan khawatir wahai Kawan, “Sesungguhnya uban adalah cahaya bagi seorang muslim.” (HR Tirmizi). Rasulullah juga melarang mencabut Uban: “Janganlah engkau mencabut uban, tidaklah seorang muslim memiliki satu uban ketika ia memeluk Islam, melainkan uban itu akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.” (HR Abu Dawud).

Ada sebuah cerita senior saya dulu. Rambutnya nyaris putih semua (namun sepertinya sudah semua). Ia pun mewarnai rambutnya dengan warna hitam. Namun, ia mengeluhkan gatal-gatal di kulit kepala. Ia pun pergi menemui dokter spesialis kulit. Dokter memberinya obat dan tips: “jika ingin gatalnya hilang, jangan diwarnai, sudah terima saja jika memang sudah putih rambutnya, sing penting sehat toh”.

(WS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *