Posted on 1 Comment

Jasa atau Layanan

Seri Perdana, Serial Menjadi Orang Servis

Berbagai layanan (Freepik)

Produk yang kita atau perusahaan hasilkan itu ada dua. Barang dan jasa. Barang bisa dilihat, disentuh, dan tentu saja dinilai. Sebut saja pupuk, pestisida, benih.

Jasa, tidak terlihat secara fisik, tidak bisa disentuh, pada dasarnya tidak berwujud, namun bisa dirasakan dan dinilai. Jasa dalam istilah bahasa Inggris disebut service.

Contoh penjual jasa adalah penjahit baju (tailor). Bukan bajunya yang dijual, tapi hasil dari kegiatan mengubah lembaran kain menjadi baju yang dijual. Itulah jasa.

Contoh lain jasa sewa alat panen padi (combine harvester). Alat panennya ada, padinya ada, tapi bukan itu yang dijual. Yang dijual “upaya” memanen butir padi. Itu juga jasa.

Nah, servis yang dimaksud sebagai layanan itu bukan jasa yang dihasilkan orang atau perusahaan. Tapi sebagai sebuah aktivitas yang mendatangkan manfaat atau nilai yang tidak terlihat (intangible) bagi pelanggan. Layanan ini melekat pada barang ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Layanan adalah paradigma untuk menciptakan sebuah nilai bagi pelanggan melalui produk baik barang maupun jasa, termasuk hal-hal yang terkait dengannya secara langsung maupun tidak. Bahkan sejatinya, setiap bisnis adalah bisnis layanan.

Bisnis itu melayani pelanggan. Melayani kebutuhan pelanggan dengan solusi. Melayani dengan produk dan jasa yang dimiliki. Melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya dan sepenuh hati.

(Wiyanto Sudarsono)

Sumber Bacaan dan gambar:

– The Official MIM Academy Coursebook: Service Operation. 2009. Desi Handayani, dkk. Esensi (Erlangga Group)

Infographic vector created by photoroyalty – www.freepik.com