Posted on Leave a comment

Warisan Subuh

Ternyata bagi kita telah ada warisan. Bukan dari kerabat yang telah meninggal. Bukan pula karena wasiat dari orang atau teman yang kaya raya, tapi langsung dari Yang Maha Kaya.

Warisan itu bukan berupa harta. Bukan berupa kekayaan. Namun berbentuk Ilmu dan petunjuk kepada kebenaran.

Adakah kita termasuk orang-orang yang beruntung menerima warisan itu? Ataukah kita termasuk orang yang bijak sebagai Ahli waris itu?

Perihal ini disebutkan Allah dalam ayat ke-32 dari surat ke-35 (Fāṭir) Alquran. Tafsir singkatnya telah disampaikan oleh Ustadz Zawawi Hamid,  Imam Masjid Nurul Jannah pagi Subuh ini (13/10). Sebuah materi singkat yang saya berharap menjadi warisan subuh yang membawa kebaikan bagi kita. Alhamdulillah saya sempat catat tentu dengan bahasa saya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Kemudian Kitab (Al-quran) itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. –QS.Fāṭir [35]:32

Ternyata ada tiga golongan ahli waris. Padahal mereka adalah golongan terpilih. Ahli waris terpilih ini adalah orang Islam sendiri, karena Al-Quran adalah Kitab Suci kita umat islam.

Ahli waris golongan pertama: orang yang zalim pada diri sendiri. Siapa orang yang menzalimi diri sendiri? Yaitu orang islam yang tidak mengindahkan Alquran. Misalnya orang yang diberi nikmat Allah berupa umur panjang dan kebugaran, namun tidak digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Golongan ini menzalimi diri mereka sendiri.

Sebagian orang zalim ini mungkin sering diistilahkan sebagian orang dengan STNK. Sudah tua nakal kembali. Na’udzunillah.

Ahli waris pertengahan, Siapa itu kelompok pertengahan dalam ayat tersebut? Yaitu kaum muslimin yang kadang bermaksiat dan kadang taat. Mereka diancam neraka. Namun, dengan keimanan mereka dapat diselamatkan atau diangkat dari siksa yang pedih itu.

Ahli waris ketiga yakni yang berlomba dalam kebaikan. Mereka mengagendakan kebaikan. Dan mereka dapat dengan mudah meminta maaf dan memaafkan orang lain.

Seorang koki (tukang masak) di sebuah panti asuhan di Surabaya, insyaAllah termasuk ahli waris ketiga ini. Belum lama ini, dia meminta maaf kepada seluruh anak-anak panti asuhan, dan kepada seluruh keluarganya. Dzulhijjah kemarin pun diberi kesempatan berkurban. Lalu, tidak lama kemudian beliau meninggal dunia. Semoga husnul khatimah.

Ahli waris ketiga ini adalah golongan yang beruntung dengan karunia Allah. Yakni dilapangkan alam kuburnya dan dirahmati di akhirat. Semoga kita termasuk orang yang dimasukkan Allah termasuk ahli waris yang berlomba dan bersegera dalam kebaikan. Amin.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *