Posted on Leave a comment

Target

Target: Kemana Arah Harus Memanah

Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai. Serupa tujuan. Setiap kegiatan hendaknya punya tujuan. Punya target. Agar terarah. Agar jelas apa yang harus dilakukan. Sudah sampai mana pencapaiannya. Apa yang perlu dilakukan, jika belum sesuai arah yang hendak dicapai.

Penjualan adalah target. Meski saya kira, kita dapat bersepakat bahwa penjualan tidak melulu soal target. Bukan melulu soal angka. Tapi penjualan lekat dengan itu. Tak terpisahkan.

Saya beberapa lalu membaca sebuah kutipan. Kira-kira begini: “jika hasil tidak sesuai dengan target, jangan turunkan targetnya. Tapi perbaiki cara mencapainya“.

Sebagai penjual, saya setuju dengan ungkapan di atas. Penjual harus berjuang, kreatif, harus “die hard” –angel matine-, gigih dan pantang menyerah. Selain juga penjual juga harus yakin dan percaya kepada team leader atau pemimpinnya: target telah disusun sedemikian rupa sehingga bisa dicapai. Realistis untuk dicapai.

Sebagai manajemen yang mengelola Tim Penjualan, saya tidak sepenuhnya sepakat dengan kutipan di atas. Ada kalanya target itu meleset. Tidak realistis. Terlalu mudah, atau terlalu susah.

Di sini ada seni mengatur target. Konsepnya bisa sama. Rumusnya persis sama. Orang-orangnya sama berkompetennya, ketersediaan stoknya sama, namun hasil capaiannya bisa berbeda. Kompensasinya, sama menariknya. Atau sama tidak menariknya. Itu seni. Perilaku sama, hasil bisa beda.

Mentor penjualan kami waktu itu mengatakan: “target tidak akan pernah turun. Baik dari target sebelumnya atau dari realisasi sebelumnya”. Perusahaan butuh tumbuh. Tumbuhnya dari profit. Profit dari penjualan.

Pengalaman saya menunjukkan, bahwa, jika target tiga kali berturut-turut di bawah 90%, Atau terlampaui lebih dari 110%. Maka ada yang salah dengan target.

Salah pasang target. Terlalu mudah. Atau terlalu susah. Terlalu! Keduanya keliru. Target harus agresif (memotivasi) dan harus realistis. Plus minusnya 10%. Itu prinsip saya ketika merencanakan. Jika sedang sadar.

Semoga kita bisa mendiskusikan terkait target ini di beberapa seri berikutnya.

Edisi kali ini edisi Jumat. Pun, hidup kita di dunia. Ada target ada tujuannya. Tidak hanya lahir, tumbuh, kerja, hidup, lalu mati. Tanpa tujuan yang mulia. Tanpa tujuan hidup, samalah derajat setiap makhluk. Yang membedakan adalah kemuliaan tujuannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala, Sang Pencipta telah membocorkam tujuan penciptaan. Yang harusnya jadi tujuan hidup kita.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:

Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
(Aż-Żāriyāt [51]:56)

Semoga bermanfaat.
-WS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *