Posted on 6 Comments

Tampak Profesional

Seri-11, Layanan

Foto: Caleb Oquendo (pexels.com)

Hei, penampilanmu jadi necis nggak ditanyai nyonya (istri)? ” Tanya salah satu kolega saya pada kesempatan belum lama ini.
“kenapa memangnya?!” Tanya saya kembali. Agak heran.
Siapa tahu tiba-tiba jadi rapi, berpenampilan necis, ada sesuatu. Dicurigai mau cari istri lagi“.
Hahaha, nggaklah. Istri saya malah yang suruh. Karena kejadian saya ditegur Bapak e (sebutan kami untuk Pimpinan kami). Sebenarnya istriku sudah ingatkan untuk cukur, beli baju baru. Memperbaiki penampilan. Tapi masih ku tunda. Hingga kejadian itu. Hahaha“.

Sepenting itu penampilan. Harus diingatkan. Harus ditegur. Mungkin terkadang perlu dipermasalahkan. Untuk diperbaiki sesuai dengan profesi kita.

Ada beberapa panduan umum dansingkat terkait penampilan. Perlu saya tegaskan, ini dapat disesuaikan dengan pelanggan yang akan kita hadapi. Maka kita perlu perhatikan dan rencanakan, kapan dan pelanggan siapa yang hendak kita temui. Saya juga masih sering terlupa.

Rambut. Jaga kebersihan dan kerapiannya. Jangan sampai menutupi wajah, atau menutupi sebagian besar kening. Hindarilah gaya rambut yang aneh dan nyeleneh. Jika bingung, tanyalah kapster (tukang cukur) mengenai model yang sesuai dengan bentuk wajah dan kepala. Yang penting tetap terkesan profesional. Setelah selesai cukur rambut, tanyakan, jika mau cukur seperti ini lagi apa nama jenis/model cukurannya.

Rambut putih sudah banyak. Tidak ada masalah. Jika hendak pakai pewarna, jangan yang mencolok. Gunakanlah coklat tua.

Bagi wanita berjilbab, pastikan rambut dan jilbab ditata rapi. Sesuaikan warna jilbab dengan pakaian bawahnya.

Cukur kumis secara rutin. Jika hendak memelihara kumis dan jenggot, pastikan tetap bersih dan rapi. Rapikan secara rutin dan periodik.

Wajah. Bukan masalah ganteng atau cantik. Itu tidak bisa diubah (kecuali dengan operasi)

Rawat dan bersihkan wajah. Jika kondisi jerawat dan permasalahan terlalu parah, sisihkan uang dan waktu untuk pergi ke klinik kecantikan (dan kegantengan). Konsultasikan dengan dokter. Lakukan perawatan dan tindakan yang sesuai. Mungkin dibutuhkan tiga sampai empat kali, agar wajah menjadi lumayan.

Istirahat yang cukup, jaga pola makan. Olahraga teratur untuk menjaga kebugaran.

Bagi wanita, bermake-up secukupnya. Sehingga dapat menampakkan kecantikan yang natural. Tidak menimbulkan kesan negatif.

Tangan. Jaga kebersihan kuku. Potonglah pendek.

Mulut dan Gigi. Jaga kebersihannya. Jangan bau mulut. Sikat gigi teratur dan setelah makan berbau tajam (jengkol, petai, bawang mentah). Pakailah obat kumur jika diperlukan.

Bersihkan karang gigi. Rawatlah ke dokter jika ada yang rusak. Gigi rusak dapat menyebabkan bau mulut.

Tubuh. Jangan burket (bubur ketek/ketiak). Bau ketiak karena basah dan lembab. Sangat menganggu. Atasilah bau badan. Cukurlah bulu ketiak. Pakailah bedak pencegah bau ketiak atau deodoran. Mandi teratur. Segar dan wangi adalah kondisi yang ideal.

Mungkin kita akan bertemu pelanggan di kebun, ladang, sawah. Jika berkeringat dan hendak bertemu pelanggan berikutnya, mandilah. Masjid dan SPBU di Indonesia memungkinkan untuk itu. Jadi tidak ada alasan tidak ada tempat mandi. Siapkanlah alat tersebut di kendaraan.

Pakai parfum secukupnya. Wanginya yang kalem, tidak menyengat. Jangan kelembaban kulit. Pastikan tubuh, badan, terlihat terawat dan sehat.

Jaga kebersihan kaki, kaus kaki, dan sepatu. Jangan sampai bau kaki.

Busana. Pastikan tidak kebesaran atau kekecilan. Tidak bermaksud body shaming, tapi jika ukuran pakaian kita terus membesar, kita perlu berpikir sejenak untuk itu.

Sesuaikan pakaian dengan pelanggan. Kemeja lengan panjang, mungkin dengan jas dan dasi, cocok untuk pelanggan korporasi dan acara resmi.

Kemeja lengan pendek, batik, adalah pakai yang fleksibel. Celana panjang, ikat pinggang, sepatu dan kaos kaki, perlu dipikirkan padu padannya.

Kaos berkerah dan jins, sepatu lapang adalah pilihan saya untuk ke petani, retailer dan masih bisa untuk pelanggan lain. Siapkan sepatu boot karet. Bersiaplah turun ke sawah.

Aksesoris. Gunakan secukupnya. Tidak berlebihan. Dan tidak terlalu mewah: sesuaikan dengan pelanggan. Saat ini pria wanita sama saja: beraksesoris.

Fawai (smartphone) adalah aksesoris yang sudah menjadi kebutuhan dan alat utama. Jangan ketinggalan. Gunakan tas tangan (pouch) yang netral dan profesional, meski tidak harus mahal.

Saya menyarankan untuk membaca buku Etiket karya Mein Uno. Kita akan belajar banyak tentang cara membawa diri di berbagai acara dan kesempatan.

(WS, Bandara Juanda)

6 thoughts on “Tampak Profesional

  1. Grooming nya sales pupuk juga gak boleh kalah sama karyawan hotel or hospital yaa pak.. hehe.. first impression penting juga untuk sales pupuk.. 😁😎🤟

    Salam hangat,
    PPD Cirebon Raya

    1. Benar. Groomingnya harus mantap juga. Penampilan ini juga di bahas di buku MANTAP.

  2. Beruntunglah kita mempunyai pasangan yg selalu mengingatkan, menegur dan menjadi support system dlm upaya upgrade diri kita.
    Jd ingat pembicaraan dimushola lantai 4 kantor Phonska, terkait OOTD..haha

    1. Alhamdulillah. Semoga Allah memudahkanmu menemukan pasangan yang tepat. Yang mengingatkan dalam kebaikan. Yang memberikan ketenangan.
      Kapan kapan kita bicarakan lagi. InsyaAllah

  3. “Mau cari istri lagi?” Enggak, penampilan ini atas saran istri saya berkali-kali.

    1. Ya, benar. Istri saya menyarankan, mengingatkan, dan akhirnya membelikan baju.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *