Seri ke-14, Serial Menang Jualan di Sektor Pertanian
Mari kita saling menyemangati. Sebagai sebuah tim, antar anggota harus saling memberikan semangat. Bukan sebaliknya, nggembosi -melemahkan semangat-. Ini untuk semua jenis tim. Bukan hanya untuk tim penjualan di sektor pertanian.
Saling berbagi dalam berbagai keadaan, senang maupun susah. Tim juga harus selalu memupuk rasa percaya diri antar anggota. Kita tidak boleh merendahkan diri anggota lainnya. Termasuk, jangan rendah diri.
Selain rapat mingguan, bulanan, atau tiga bulanan, tim juga perlu pergi bersama. Bisa belanja atau makan bersama, olah raga bersama, untuk meningkatkan kebersamaan.
Hindari diskusi yang melemahkan semangat. Kurangi menggunjing yang hanya untuk kesenangan dalam menggunjing, bukan diskusi untuk mencari solusi. Abaikan gosip, fokuslah pada tujuan bersama. Jika ada berita yang perlu dikonfirmasi kepada anggota lain atau pimpinan, katakanlah atau tanyakanlah. Jangan digosipkan, digunjing, atau kembangkan, sehingga semangat pribadi dan tim jadi lemah dan ambyaaar.
Evaluasi dan Perbaikan
Evaluasi dan perbaikan, bukan saling menyalahkan. Koreksi, bukan menghakimi. Kita harus mampu membedakan hal-hal ini. Tanpa evaluasi kita akan tersesat. Kita pikir telah sesuai arah yang benar, ternyata menjauh dari tujuan.
Evaluasi untuk tim dan pribadi, dilakukan untuk mengawal kinerja, dan perkembangan dari waktuke waktu. Evaluasi juga mencakup kemampuan, keberhasilan, dan perbaikan yang perlu dilakukan. Kita diskusikan hasil evaluasi ini dengan anggota tim. Termasuk kompetensi apa yang perlu ditingkatkan, juga permasalahan yang perlu diselesaikan.
Sebagai ilustrasi, target tim penjualan pupuk kita bulan ini adalah 10 miliar rupiah. Sampai tanggal 25 baru mencapai 65 persen. Dengan capaian pupuk tunggal baru 1 Miliar (harusnya minimal 2 miliar). Kita bisa evaluasi, pelanggan atau kios pertanian mana yang bulan ini belum melakukan pembelian. Bagaimana proses pengawalan terhadap pelanggan tetap kita ini? Yang sudah mengambil, ada di angka berapa? Apakah kita memiliki prospek baru yang bisa di dekati?
Termasuk, berapa kios yang sudah kita kunjungi bulan ini? Berapa petani besar yang melakukan pembelian. Jangan sungkan mengakui, bahwa kita bulan ini kurang agresif. Tentu langkah yang bisa ditempuh adalah meningkatkan kunjungan, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan (effective call).
Tukar Pikiran
Membangun tim tidak mudah. Tidak instan. Ada empat tahap untuk tim menjadi solid dan produktif.
Dimulai dari pembentukan tim (forming). Anggota tim baru saling kenal. Kemudian muncul konflik (tahap storming), sifat anggota tim mulai terlihat. Seiring waktu berjalan, rapat rutin, penetapan tujuan, komunikasi, saling motivasi, tim mulai bisa bekerja sama (norming). Masing-masing anggota tim sudah mengakui kelebihan dan kekurangan. Baru Tim akan menjadi solid, produktif, dan berkinerja baik (performing). Tapi hati – hati bisa juga setelah konflik Tim jadi buyar, bubar.
Karena itu, dibutuhkan tukar pikiran. Agar anggota tim dapat sepemahaman. Bahwa, tim penjualan – dan promosi- ini terdiri dari pikiran yang berbeda. Tapi tujuan dapat sama.
Tim yang solid tidak bisa instan. Yang penting ada kemauan dan kepekaan untuk maju dan bergerak bersama. Tentu kemajuan tim perlu dilihat juga. Jika tim kita belum sempurna, belum ideal, kita tetap bisa bersama, dengan perbaikan, selalu ada harapan.
Karena itu dalam bahasa Inggris disebut TEAM, Together Everyone Achieves More. Kerja sendiri-sendiri, masing-masing dapat sedikit. Kerja bersama, masing masing dapat lebih banyak. Bersama kita bisa. Seperti jari-jari tangan kita. Tidak sama ukuran dan tingginya. Tapi bekerja sama, tanpa mengeluh untuk apa ia bekerja.
(Wiyanto Sudarsono)