Posted on Leave a comment

Resolusi Harapan

Tiga hari selepas akhir tahun 2021. Kami sudah kembali pada rutinitas. Dan tugas tentu saja. Kami bukan termasuk yang merayakan tahun baru secara besar. Kami menilai, pergantian tahun seperti pergerakan waktu lainnya. Jam, hari, pekan, bulan. Juga berkurangnya usia.

Meski demikian, pergantian tahun juga merupakan pergantian periode. Tanggung jawab baru, tugas baru, periode baru.

Tidak lain, kecuali syukur kepada Allah, masih diberi kesempatan untuk memperbaiki apa yang kurang di tahun lalu. Memperbarui tekad yang tahun lalu terlewat. Berharap lebih baik.

Tidak ada masalah juga jika membuat pernyataan tertulis. Tentang tututan tentang suatu hal. Siapa yang dituntut? Tentu tidak lain adalah diri kita sendiri. Itulah Resolusi.

Dengan “tuntutan pada diri”, saya berharap ada komitmen diri. Tahun lalu banyak yang lepas. Mulai dari kecil sampai yang besar. Karya tulis berantakan. Target minimal satu buku pertahun meleset. Satu buku untuk diterbitkan.

Tentu menuliskannya akan memudahkan ingatan. Termasuk pengingat, nasihat, atau masukan orang terdekat. Saya ingin -baru tahun ini- menuliskan apa yang biasa disebut resolusi.

Saya akan mulai dari yang paling ringan. Semoga komitmen terhadap yang ringan adalah latihan untuk komitmennya yang lebih besar. Saya tidak memiliki pertimbangan khusus. Hanya karena saya ingin.

1. Jalan minimal 5 KM selama 6 dari 7 hari sepekan.
2. Membaca minimal 1 buku sebulan.
3. Menulis 1 artikel pendek setiap hari.
4. Membaca 1/2 Juz Alquran setiap hari.
6. Lebih fokus bekerja pada jam-jam kerja.
7. Lebih lama bercengkrama dengan istri dan anak-anak.
8. Menjalin hubungan lebih dekat dengan orang tua, saudara dan kolega.
9. Perbaikan kualitas ibadah mahdhah, dan menambah ibah ghairu mahdhah.

Bismillah. Canangkan resolusi, rencanakan kegiatan, besarkan harapan dengan doa.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *