(Masih) Pengantar Serial Menang Jualan di Sektor Pertanian

Bersatunya kata dan perbuatan adalah sesuatu yang berlaku di seluruh aspek kehidupan. Kebalikannya, mencla-mencle dapat membuat kita (terlebih lagi seorang penjual) menjadi tidak dipercaya. Itu adalah salah satu olahan dari tujuh resep menjadi penjual yang baik. Penjual yang berkarakter baik.
Ada tujuh resep yang diberikan oleh pakar pemasaran asal Indonesia (Hermawan Kartajaya). Agar kita bisa menjadi penjual yang WOW. Tidak hanya sekadar OKE atau AHA, tapi WOW. Resepnya disingkat STAR.
Pertama, Satukan kata dan perbuatan. Jika kita sudah berjanji kepada Petani akan melihat tanamannya pada hari Senin pukul 08.00 pagi. Maka kita harus datang di jam itu. Jangan terlambat.
Jika kita tahu, pupuk kita, unsur Nitrogen (N)-nya dari Urea atau Amoniak, atau paling tidak, kita belum tahu kalau ada N dari Nitrat atau tidak, jangan sekali-kali kita bilang N-nya dari Nitrat.
Jika kita belum pernah mencoba melarutkan pupuk yang kita jual ke air, jangan bilang pupuk kita 100% larut dalam air.
Jangan pernah sekalipun membohongi pelanggan. Sekecil apapun kebohongan itu, reputasi kita sebagai penjual dan produk kita adalah jaminannya.
Kebohongan bisa dilakukan karena sengaja, atau karena ketidaktahuan kita. Kalau tidak tahu itu bahaya, kalau sengaja lebih bahaya lagi.
Intinya, kita harus konsisten antara perkataan dan janji dengan kenyataan.
Kedua, Tambahkan kejutan bagi pelanggan. Jika kita janjian dengan petani, sesekali bawalah oleh-oleh. Sebagai kejutan baginya dan keluarga. Oleh-oleh tidak selalu mahal.
Saat kita tahu, pemilik toko pertanian merayakan ulang tahun pernikahannya (mungkin mereka sendiri tidak sadar), atau saat anaknya telah diwisuda menjadi sarjana, buat dan berikanlah ucapan.
Itu akan membuat pelanggan merasa WOW. Karena tidak diduga.
Ketiga, Ajari atau Arahkan pelanggan untuk tumbuh. Penjual pertanian hendaknya mengembangkan diri, tidak hanya sekadar sebagai penjual tapi konsultan.
Misal, kita tahu pelanggan kita hendak tanam cabai. Tapi kita juga tahu ia sering tidak fokus, sering pergi-pergi. Atau kita punya informasi cuaca dan curah hujan, akan tidak mendukung untuk cabai. Banyak HPT. Sebagai konsultan, kita hendaknya memberi saran ke pelanggan kita. Jangan tanam cabai, tanamlah yang lain. Tanamlah cabai tapi harus begini dan begitu.
Keempat, Rawat pertemanan untuk jualan. Kita harus mengembangkan hubungan dengan pelanggan sampai ke level pertemanan. Bukan sekadar pembeli dan penjual. Transaksional.
Seperti teman, salah diingatkan. Jika bagus dan benar berikan pujian. Ada peluang baru, disampaikan. Ada varietas baru (meski bukan produk kita) yang kita yakin baik, kita bisa sarankan. Dengan begitu, kita bisa mengembangkan jaringan dan berpotensi berjualan lebih luas.
Menjual hendaknya memperhatikan aspek kemanusiaan. Bukan sekadar keuntungan. Mengedepankan pada karakter dalam pelayanan, keuntungan akan datang.
(Wiyanto Sudarsono)
Lanjutkan pak wi
Siap. InsyaAllah, lanjut terus.
Terima kasih.