Selalu ada hikmah, pelajaran atau sekadar inspirasi dari setiap kejadian. Sesuatu yang terlihat sederhana, bisa jadi penuh makna. Pastinya, tidak ada yang sia-sia. Selama kita mau menyelaminya.
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka.”
(QS. Ṣād [38]:27)
Mari kita coba amati sesosok buah pada gambar di atas. Kita tahu, itu adalah rambutan yang sudah tidak seperti rambutan. Kita kenal rambutan berwarna merah segar, atau kuning dan hijau untuk yang masih muda. Yang ini berwarna hitam.
Itulah rambutan yang ditempa ujian. Berubah warna dan tampilannya. Suhu dingin dan perubahan kelembaban (dalam lemari pendingin) telah mengubahnya. Berhari-hari lamanya. Apakah pasti rusak? Belum tentu.
Rasanya masih enak. Bisa dinikmati. Jangan menilai buah hanya dari kulitnya saja. Meski tampilan tetap penting. Hal yang baik dan benar harus dibungkus dengan sesuatu yang baik.
Sama seperti manusia. Fisik bisa berubah. Menjadi baik atau sebaliknya. Namun hati, jiwa semoga tetap sama, sama baiknya. Bahkan lebih baik. Meski ditempa ujian dan mengubah tampilan.
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk atau rupa kalian tidak pula kepada badan jasad kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim).
Dan juga Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Karena itu, jika kita memiliki kebaikan dan berjalan di atas kebenaran, alangkah indahnya jika ditampilkan dengan cara yang baik. Jika kita suka berpenampilan baik, alangkah beruntungnya jika disertai dengan jiwa dan akhlak yang benar.
Jika pun tidak, minimal seperti rambutan dan durian. Luarnya tidak halus dan mulus. Tapi dalamnya enak dan nikmat.
(Wiyanto Sudarsono)