Seri Ke-5, Serial Catatan Seorang Penjual
Oleh Wiyanto Sudarsono
Siapakah diantara pembaca – – yang juga penjual– punya kontak pelanggan tetap (rutin beli)? Banyak, semua mungkin. Haruslah kalau ini.
Siapa yang punya kontak pelanggan yang pernah beli? Saya pikir akan banyak juga.
Siapa yang punya kontak calon pelanggan yang pernah dihubungi tapi tidak beli? Ehm… Masih simpan kok.
Siapa yang pernah menghubungi lagi – – pelanggan yang tidak beli tadi—? Ehm… Mungkin mulai sedikit.
(saya mengandaikan sedang bertanya di depan forum para penjual yang ingin jadi Sales Superstar)
Siapa yang punya kontak calon pelanggan baru? Ini….. Banyak mungkin yang mulai tidak punya.
Siapa yang selalu punya calon pelanggan baru setiap bulan, mungkin? Setiap tiga bulan, mungkin?
Atau siapa yang sudah tidak punya lagi calon pelanggan baru?
Foto : Gresik.co
Mengapa penting?
Tidak ada yang menjamin, pelanggan kita saat ini akan terus beli. Sehingga harusnya kita selalu cari pelanggan baru. Tapi tetap dengan memperhatikan pelanggan lama.
Kegiatan mencari pelanggan baru – – selanjutnya kita sebut prospecting, agar keren sedikit– adalah awal dari proses penjualan. Tahap persiapan. Dan ini penting. Karena ada serentetan kaitan antara prospecting dengan hasil penjualan.
Bisa jadi, penjualan kurang karena penjual tidak menjual Cukup banyak produk. Jelas.
Tidak jual banyak karena tidak punya calon pelanggan potensial.
Tidak punya pelanggan potensial karena tidak melakukan pencarian data calon pelanggan dengan cara yang baik dan benar.
Tips
Kembali ke data. Buatlah data pelanggan kita, mantan pelanggan juga. Mantan bakal calon pelanggan juga. Dihubungi lagi. Minta referensi calon pelanggan dari mereka. Buatlah daftar yang rapi. Alokasikan waktu untuk itu. Dan untuk menghubungi mereka. Menghubungi calon pelanggan baru.
Termasuk, hubungi pelanggan lama. Untuk tanya kabar, ucapkan selamat di hari spesial.
Masuklah ke komunitas, meski jangan sembarang masuk. Pastikan komunitas yang tepat. Misal, komunitas petani muda kecamatan, karang taruna Tani, dll. Jika produk kita adalah produk pertanian.
Buatlah Peta. Calon pelanggan perlu dihubungi dan didatangi. Petakan kunjungan kita. Agar bisa sekali jalan dapat banyak kegiatan.
Prospecting adalah kegiatan dan aktivitas kreatif. Jadi jangan begitu – begitu saja.
(Wiyanto Sudarsono)