Alhamdulillah bisa menjejakkan kaki di Bumi Rafflesia, demikian orang biasa menjuluki Provinsi Bengkulu. Satu dari 7 provinsi yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Enam sisanya Jambi, Babel, Kepri, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara.
Mungkin saya bisa sebut sebagai provinsi satu garis. Atau provinsi garis lurus. Karena Bengkulu adalah provinsi di pantai barat Sumatera. Menghadap langsung ke Samudera Indonesia. Mirip garis lurus tebal.
Pertama kalinya saya mengunjungi kota dan langsung diajak ke situs sejarah. Fort Marlborough. Benteng peninggalan Inggris.
Banyak sejarah perjuangan di Bengkulu. Tentang kebebasan memilih, tentang harga diri sebuah bangsa.
Saya juga sempat mengunjungi Masjid yang direnovasi oleh Ir. Soekarno saat pengasingan di Bengkulu. Tentu saja sebelum menjadi Presiden pertama Indonesia.
Begitu mendarat dan jalan sesaat, saya bertanya kepada Tim saya yang ada di Bengkulu. Di sini, tidak ada rumah beratap genting ya? Semua seng. Jikalau pun ada yang seperti genting, itu adalah seng bermotif genting. Tidak ada yang produksi katanya.
Soal kuliner saya baru mencoba gulai kepala kakap. Belum duriannya.
Soal oleh-oleh saya belum mendapatkan informasi yang meyakinkan. Terlintas sebenarnya adalah ikan asin. Tapi saya urungkan.
Semoga ke depan saya diizinkan berkunjung kembali. InsyaAllah.
(Wiyanto Sudarsono)
Informasi ini menarik