Posted on Leave a comment

Pendengar Cerdas

Seri-10, Mendengar untuk Melayani

Foto: Karolina Grabowska (pexels.com)

Mencatat membuat kita memiliki kemampuan mengingat lebih bagus. Dibanding yang tidak mencatat. Mencatat juga membuat belajar lebih melekat.

Alasan serupa saya membuat catatan ini. Bukan karena saya lebih berilmu. Bukan karena saya bisa mempraktikkan dengan baik. Namun karena saya sedang belajar. Saya mencatat. Supaya lebih melekat. Saya bagikan, berharap ada manfaat.

Contoh lain adalah penulis buku Visual MBA. Ia belajar di sekolah Pascasarjana jurusan MBA (Master of Business Administration). Kuliah dapat dipastikan mencakup aktivitas mendengarkan. Karena latar belakangnya adalah desainer grafis. Ia membuat catatannya dengan gambar Visual yang dipadukan kalimat kalimat pendek. Dan jadi buku Visual Grafis.

Mencatat membuat kita lebih fokus. Memahami perbedaan poin utama dan tambahannya. Bahkan kita dapat mengidentifikasi pertanyaan yang mungkin muncul atau pernyataan yang akan memicu perdebatan di forum.

Bersiap Lebih Awal
Hari ini saya melanggar semua konsep mendengarkan yang baik. Saya tidak fokus. Catatan tidak tersusun dengan baik. Gangguan, tanggapan, bisikan, membisikan, menjadi hiasan forum saya. Pemicunya, datang terlambat.

Menjadi pendengar yang terampil dan cerdas, tentu saja, adalah termasuk menyiapkan diri, jiwa, telinga, dan peralatan lebih dini. Datang lebih awal di forum pembicaraan membuat kita lebih siap mendengarkan dengan baik. Jangan terlambat. Saya berharap semoga tidak terulang.

Bertanya dengan  Cerdas
Pertanyaan cerdas bukan pertanyaan yang sulit dijawab oleh pembicara. Pertanyaan  cerdas memicu kita ikut memikir jawabannya. Forum dan pembicara menjadi bersemangat dan antusias. Hidup.

Pertanyaan cerdas bisa mengendalikan pembicaraan. Menjadi beralih ke topik yang kita tanyakan. Mengubah pembicaraan yang membosankan menjadi menarik dan disimak serius.

(W
S)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *