Posted on Leave a comment

P. A. S. A. NG. A. N

oleh: Wiyanto Sudarsono

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya…”
–QS.An-Nisā’ [4]:1

Kisah tentang Bapak manusia (Adam) dan Ibunda manusia (Hawa), banyak hikmah yang bisa kita petik. Salah satunya, yang semoga senantiasa terjaga ada di sanubari manusia: kasih sayang.

Allah menyebutkan, bahwa asal penciptaan manusia adalah dari satu ayah dan satu ibu. Tujuannya agar sebagian mereka berkasih sayang dengan sebagian lainnya (Tafsir Ibnu Katsir, 2012).

Salah satu makna pasangan adalah “yang merupakan pelengkap bagi yang lain”. Karena itu, setiap individu yang berpasangan hendaknya melihat ke dirinya, adakah kita semakin baik, semakin lengkap? Dan juga melihat ke pasangan, sudahkah menjadi pelengkap?

Dengan demikian, setiap individu masing-masing dapat menjadi lengkap, dengan adanya pasangan. Sesuai dengan hak dan kewajiban. Membuat nyala cinta dan kasih sayang semakin terang.

Salah satu yang bagi kami dapat dilakukan untuk tetap mempertahankan kasih sayang adalah dengan berdekatan. Seperti huruf N dan G yang berdekatan. Penulisan ‘NG’ pada judul di atas tidak salah. Simbol kedekatan. Tidak hanya atau tidak sekedar fisik, tapi dekatnya hati dan jiwa.

Bersyukurlah bagi yang telah memiliki pasangan (istri/suami). Berkasih sayanglah!! Begitulah tujuan diciptanya pasangan. Jagalah! Jangan sampai memudar.

Mereka berkata
Hidup perlukan cinta
Agar sejahtera aman dan bahagia
Andai tiada atau pudar warnanya
Meranalah jiwa gelaplah dunia
(Warna-Warna Cinta – Brothers, 2005)

“Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan”
–QS.An-Nabā’ [78]:8

(Wiyanto Sudarsono)

Ref:
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2. Dr. Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh. Pustaka Imam Syafi’i (2012)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *