Kali ini Palembang. Agendanya mengantarkan Pak Iman (salah satu kolega senior kami yang berasal Palembang) pulang kampung. Pengantarnya, seluruh Direktur Perusahaan dan pejabat level 1 dan 2. Luar biasa.
Itu agenda tidak resminya. Agenda resminya adalah rapat kerja perusahaan beserta anak usahanya. Ramai. Banyak Direksi di satu pesawat: bahaya. Risiko. Tapi lupakan itu.
Sebelum mendarat di Bandara Syultan Mahmud Badaruddin II, terlihat kelokan sungai paling fenomenal: MUSI. Dengan delta (endapan) di badan sungai yang subur. Delta itu tampak ditanami padi.
Terlihat juga beberapa kapal. Ada juga sexy killer: tongkang batu bara. Meski saya sangsi muatannya apakah betul batubara.
Sungai dan pertanian seperti tak terpisahkan. Seperti ini juga Musi. Sawah di sisi sisinya. Dan di deltanya.
Meski airnya coklat, keruh. Saya yakin Musi adalah keberkahan dan karunia bagi Sumatera Selatan.
Seperti karunia lainnya, akan tetap menjadi keberkahan jika ada kesiapan manusia mengembannya. Akan tetap menjadi karunia jika manusia mengurusnya dengan baik.
Dan dapat menjadi bencana jika tidak siap. Dengan berbuat kerusakan terhadapnya atau dengannya.
Semoga MUSI Berkah. Manusia Urus Sungai (dengan baik) InsyaAllah berkah.
Selamat datang di Palembang.
(Wiyanto Sudarsono)