Sebuah Pengantar
Bismillah.
Ternyata tanpa adanya target dan tujuan, kita akan kehilangan arah. Seperti yang saya alami 20 hari ini. Hanya empat catatan yang saya hasilkan selama 20 hari ini. Artinya satu judul catatan per lima hari yang saya unggah di blog ini (wiyantosudarsono.id). Atau 0,2 catatan per hari. Padahal saya punya angan-angan untuk menulis dua catatan setiap hari. Seperti Pak Made Wirya di gemahripah.co.
Dua artikel yang saya angankan adalah satu artikel tentang penjualan atau pemasaran. Satu artikel tentang hal lain. Dan saya pernah berhasil. Beberapa hari.
Belakangan entah mengapa hilang hasrat menulis. Mungkin karena saya sudah sangat kurang membaca. Hari-hari ini saya hanya berkutat dengan Biografi Abu Bakar. Terpesona saya dibuatnya. Sehingga saya enggan untuk membaca yang lain. Dan saya begitu pelan membaca biografi itu.
Sekali lagi, Bismillah. Saya akan memulai serial baru. Artinya mulai membaca dan menuliskannya kembali.
Saya akan mengkhususkan diri untuk membahas tentang penjualan di sektor pertanian. Tentu dengan referensi penjualan dan pemasaran yang umum, kemudian saya akan arahkan ke penerapannya di sektor pertanian.
Saya akan berusaha memberikan contoh yang pernah saya alami, saya dengar, atau mungkin sekadar ilustrasi.
Buku yang akan saya gunakan sebagai acuan adalah WOW to WIN yang ditulis oleh Sigit Kurniawan dkk dari Majalah Marketeers. Mungkin dengan sedikit tambahan dari buku lain, atau materi pelatihan yang saya ingat dan terlintas saat penulisan. Termasuk, materi yang sedang saya ikuti di hari Selasa dan Kamis dalam dua pekan ini, yaitu jualan di waktu-waktu sulit (Selling in Difficult Time).
Seperti biasa, artikel saya upayakan tidak terlalu panjang. Agar bisa dibaca sambil pakai sepatu, sambil jalan dari dan ke tempat parkir, saat di lift, atau saat BAB.
Semoga bermanfaat.
Eits, belum selesai. Sebentar lagi Ramadhan. Bagai pembaca yang beragama Islam, mari siapkan diri kita dengan bekal untuk menjalankan ibadah Ramadhan. Bekal ilmu (fiqih puasa, shalat tarawih, dan saat ini mungkin fiqih ibadah di tengah pandemi), bekal keimanan, menata dan pengkondisian hati, kesehatan fisik, semangat, dan persiapan lainnya.
Semoga Allah merahmati dan mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan, dan memudahkan kita dalam beribadah di dalamnya, serta menerima amal kebaikan kita. Aamiin…
(Wiyanto Sudarsono)
Mantap, semoga bpk wiyanto sudarsono selalu diberkahi akal dan pikiran2 yg positif dan bermanfaat untuk sesama.
Aamiin…. Terima kasih Pak.