
Hujan deras mengguyur. Membasahi kaca depan mobil dengan cukup dahsyat. Menambah pendeknya jarak pandang karena kaca dapan mobil relatif lebih gelap. Tebakan kami, 60% tingkat gelapnya.
Sore itu kami menyusuri jalan dari bandara Kualanamu menuju Karo. Kami bermalam di Karo, esok paginya berkendara menuju Sidikalang, Dairi.
Tujuan kami adalah menengok pelaksanaan dan identifikasi permasalahan kartun tani di Kabupaten Dairi. Ada tiga kecamatan yang menjadi wilayah uji coba: Sidikalang, Brampu, dan Gunung Sitember. Terkait ini saya laporkan langsung dalam rapat dengan Pupuk Indonesia di hari itu juga.
Nostalgia Berliku
Saya didampingi dua penggawa baru di Provinsi Sumut. Saudara kami Mas Sukodim, S.P., M.P. (beliau baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya) dan Saudara kami Edi Sasmito.
Jalan Deli Serdang ke Karo kemudian ke Dairi berliku. Kanan tebing, kiri Jurang, atau sebaliknya.
“Kalau lulusan lintas Camba, sudah biasa rute seperti ini“. Singgung saya kepada Mas Sukodim yang di tahun 2012 bertugas di Bone, Sulawesi Selatan. Camba adalah kecamatan di Kabupaten Maros yang dilewati dalam Perjalanan ke Bone. Melewati medan ekstrem yang serupa dengan rute ini.
“Rute ini mirip dengan jalan Manggarai Barat ke Manggarai ya Ed“. Tanya saya ke Edy Sasmito yang saat itu sedang memegang kemudi mobil kami.
Sepanjang perjalanan kami banyak membandingkan rute ini dengan rute di belahan bumi Indonesia lain. Seperti dengan rute di Sulawesi, NTT, dan Bengkulu. Nostalgia indah tentang lika-liku laki-laki penjual.
Kami bersyukur memiliki pengalaman di berbagai daerah. Banyak cerita yang bisa dikisahkan.
Masa Depan
Berjalan sambil melihat potensi pertanian. Begitu luas begitu beragam.
Semua ada di Sumut. Nyaris komoditas unggulan ada di Sumatera Utara. Padi, jagung, jeruk, sayuran, kopi, karet dan tentu saja sawit.
“Tampaknya singkong yang tidak ada Pak Kodim“. Celetuk saya, saat melihat singkong yang ditanam hanya untuk konsumsi pribadi petani.
Oh terlupa, durian sangat banyak di Sumut. Mungkin banyak juga yang belum kami temui. Cengkeh, lada juga tidak pernah saya dengar ada di Sumut. Tapi relatif lebih banyak di banding provinsi lain.
Penggawa baru harus membawa perubahan positif. Harus tumbuh. Potensi masih sangat besar, banyak yang bisa dan harus dilakukan. Saya ceritakan banyak pandangan saya terkait Sumut.
Selamat berjuang kawan! Sumut adalah betul-betul medan perjuangan. Begitu istimewa! Lakukanlah yang terbaik.
(Wiyanto Sudarsono)