Saat aku melewati kota si dia
Aku mencintai setiap pintu dan temboknya
Namun, bukan kota itu yang ku cinta
Melainkan orang yang tinggal di dalamnya
Kutipan syair yang seingat saya ada di buku Taman Orang Orang yang Mencinta karya Ibnul Qayyim.
Setiap kota ada pecintanya. Dan ada cinta di dalamnya. Seperti kota satu ini, yang dihubungkan dengan cinta sejati orang yang pernah memimpin negeri: Habibie, Baharuddin Jusuf Habibie. Yang cintanya di kenang secara mendalam oleh kota ini: Parepare.
Kota dengan pantai sunset yang indah. Parepare menjadi pelabuhan datang maupun beranjak ke negeri seberang, Kalimantan. Dengan membawa cinta dan harapan.
Bagi kami, kota ini, adalah kota transit. Saat kami melintas Makassar ke Palopo atau sebaliknya. Dengan membawa sejuta cinta pula. Dari berdua, menjadi bertiga. Dan kali ini melintas lagi, tidak hanya bertiga, tapi berlima.
Parepare. Telah berubah engkau. Saat ini telah berdiri Rumah Sakit Regional dr. Hasri Ainun Habibie. Bukti cinta lain lagi. Maka tidak salah pemimpin kota ini begitu bangga dengan Kota dalam pembukaan turnamen panahan Walikota Cup.
Buah hati kami masuk 8 besar. Namun harus menyadari perjuangan di turnamen itu. Sayang, tapi kami bangga dengan segala perjuangannya dan perjuangan Bundanya. Mulai menemai latihan sampai duduk di sisi kanan sepanjang perjalanan. Ayahnya sibuk menyimak perkuliahan atau sibuk memejamkan mata.
Semoga keberkahan tersimpan di kota Cinta ini.
(WS)