Seri-15
“Mas, tanah di bawah tanaman sawit, paling bagus ditanamai apa ya Mas?” Petani sawit lewat paruh baya menanyakan kepada Salesman/ Penjual pupuk terkemuka.
“Harus ditanam leguminous cover crop pak?” Jawab sang salesman yang diikuti dengan sederet penjelasan dengan bahasa ilmiah pertanian.
“Opo kui Mas????“
Untuk dapat memberikan layanan kepada pelanggan, dibutuhkan kepedulian terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Dan hanya dapat dicapai dengan adanya komunikasi.
Komunikasi bukan hanya menyampaikan informasi: berbicara. Namun sebaliknya, lebih banyak mendengarkan. Kita telah mendiskusikannya di side A buku ini.
Dalam banyak sesi pelatihan tentang komunikasi dan kepemimpinan (leadership), pertama sekali kita harus mengenali gaya komunikasi diri. Diskusinya tentang jenis-jenis gaya komunikasi (bahkan dapat diperluas ke jenis-jenis kepribadian) . Self assessment (penilaian terhadap diri sendiri) biasanya dilakukan. Kejujuran menilai diri adalah kunci dalam mengenali gaya komunikasi diri. Terkadang tidak kita sadari.
Kita juga perlu mengetahui jenis komunikasi pelanggan atau kawan bicara kita. Kemudian kita dapat menyesuaikan dengan gaya komunikasi yang sesuai. Tujuan penyesuaian adalah memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
Selain gaya komunikasi, penyesuaian dilakukan pula pada pilihan kata. Jangan sampai pilihan kata dan bahasa kita tidak dimengerti pelanggan/kawan bicara. Seperti ilustrasi di atas. Penjelasan dari Salesman kepada petani begitu ndakik (muluk). Untuk ukuran petani paruh baya. Perlu kata yang lebih sederhana.
(WS)