Posted on Leave a comment

KENANGAN SEMANGAT

Berkeliling di daerah pertanian lagi, saya bernostalgia. Wilayahnya hampir mirip. Dalam hal perlunya sentuhan. Agar teknologi pertanian khususnya pemupukan dapat diadopsi oleh petani.

Teknologi pemupukan tidak bisa lepas dari pemahaman tentang produk. Sebelum produk pupuk, ada yang lebih mendasar. Pengetahuan dan pemahaman terkait unsur hara: macam, fungsi, dan sumbernya.

Semangat Teknis

Sebelum memahamkan petani, bagi kami yang berada di dunia penjualan, tentu lebih dahulu “memahamkan” saluran distribusi kami. Lebih utama lagi, ujung saluran: pengecer / kios.

Sebagai contoh hal mendasar adalah unsur hara ini ada di pupuk apa, produknya apa, mereknya apa, keunggulannya apa. Untuk komoditas atau tanaman pertanian ini kombinasi pupuknya apa saja, berapa jumlahnya masing-masing, diberikannya kapan.

Juga, mengapa lebih baik pakai ini, tidak itu. Jika penggunaan begini (misal dilarutkan) akan lebih efektif pupuk ini dibanding itu. Saya pikir hal demikian yang seharusnya dilakukan oleh sebuah brand sarana produksi pertanian: pupuk.

Semangat Administrasi

Selain pengetahuan dan pemahaman teknis, penting bagi pengecer untuk sedikit mengetahui tentang administrasi niaga. Paling tidak demikian yang diajarkan oleh buku Fertilizer Retailing Guide yang diterbitkan oleh IFA dan FAO.

Hal yang sama kami lakukan dalam mengelola pupuk bersubsidi. Itu yang mendorong kami menyusun Panduan Pengecer Pupuk Bersubsidi pada awal 2018. Dalam pupuk bersubsidi, administrasi sama pentingnya dengan pengetahuan produk dan operasional penyaluran.

Semangat Perubahan

Perubahan mutlak dan pasti terjadi. Karena menginginkan yang lebih atau karena dipaksa kondisi.

Seperti saat ini, pupuk bersubsidi sedang mengalami perubahan besar. Harga berubah. Jenis pupuk bertambah. Bahkan dimungkinkan formulanya juga tidak sama.

Perubahan di bagian political-legal (konsep 4C Diamond) pupuk bersubsidi, akan mengubah peta bisnis pupuk tunggal, NPK, dan Organik Cair. 2021 ini akan seru.

Memelihara Semangat

Dalam bisnis, termasuk pupuk bersubsidi, pembinaan kepada mitra kerja dan pelanggan diperlukan. Mungkin istilah “pembinaan” terkesan membedakan level antara kita dan pelanggan. Mungkin lebih tepatnya adalah perlunya manajemen, pengelolaan.

Pengetahuan, hubungan, operasional dan administrasi, membutuhkan pengetahuan dan pengelolaan. Karena itu dilakukan pertemuan, dan kunjungan. Untuk menilai apa yang telah kita lakukan.

Kunjungan yang tidak untuk menyalahkan. Tapi untuk melakukan perbaikan. Dalam layanan, komunikasi, komitmen serta kepatuhan terhadap ketentuan.

Semua hal mulai dari belajar, memahami, mengelola, memahamkan, memerlukan semangat. Saya menyebutnya “Semangat Bisa!!”. Untuk belajar, kita yakin kita bisa mempelajari dan memahami. Untuk mengelola hubungan, kita juga harus yakin bisa menjalin hubungan dengan baik.

Juga memerlukan Semangat Muda. Berapapun usia kita. Semangat kita harus muda. Seperti masa dulu.

Juga semangat objektif, integritas, dan idealisme. Kita pernah memiliki itu. Semoga masih ada. Saya yakin masih terjaga.

Kenangan akan semangat itu harus senantiasa dikenang, dilirik sesekali. Seperti kaca spion. Untuk kehati-hatian dan mungkin memotivasi. Dulu BISA, sekarang LEBIH BISA. wong sudah 2021.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *