Posted on Leave a comment

Inspirasi Stres

Menyampaikan gagasan membutuhkan inspirasi. Bahkan beberapa tahap sebelum disampaikan. Gagasan itu sendiri, muncul dari inspirasi.

Itu mengapa kondisi ideal untuk menumbuhkan inspirasi harus dicipta. Agar inspirasi tumbuh subur. Seperti jamur di musim hujan.

Saya kembali mendapatkan secercah jawaban dari sebuah kebuntuan. Inspirasilah  pendobrak kebuntuan itu.

Inspirasi muncul sebelum gagasan. Untuk menjadi gagasan inspirasi perlu dikembangkan, dipikirkan, diungkapkan, dengan lisan atau tulisan.

Untuk tumbuh inspirasi atau lahir inspirasi, dibutuhkan kondisi yang rileks. Boleh bercampur dengan stres. Tapi tidak boleh terlalu tinggi. Demikian pendapat Agus Mustofa (2020).

Saya mengerti kondisi saya belakangan ini. Mungkin sedikit stres. Karena tugas pelatihan, PR pekerjaan yang menggelayut pikiran.

Termasuk tidak selalu berhasilnya membuat sebuat tulisan. Sehingga buntu. Harusnya dibawa rileks saja. Dinikmati. Bukan sebagai beban tapi sebuah kenikmatan.

Lha bagaimana lagi, sudah berkomitmen. Pekerjaan, pelatihan (penngikatan kompetensi diri), menulis, sudah menjadi sebuat kebulatan yang menyatu dalam diri. Niatkan sebagai ibadah.

Jangan sampai niatnya beternak inspirasi, malah stres yang menjadi-jadi. Niatkan ibadah, nikmati, dan lakukan saja.

Bukankah semua hal yang positif akan menjadi ibadah jika diniatkan demikian? Bismillah.

(Wiyanto Sudarsono)

Bahan bacaan:
Beternak Inspirasi. Agus Mustofa. 2020. Harian Disway Edisi Jumat, 14 November 2020, Hal.8-9.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *