Dua pekan ini, keliling. Dari perusahaan satu ke perusahaan lain. Calon Distributor Utama. Untuk beberapa produk perusahaan kami.
Asesmen atau penilaian. Dengan pembuktian dan penyaksian (menyaksikan sendiri). Kantor, Gudang, Tenaga Kerja, dan sarana transportasinya.
Agar tidak salah pilih. Atau agar pilihan memiliki dasar pertimbangan. Tidak hanya semata-mata “arahan”, atau hanya pilihan atas dasar kesukaan.
Pilihan dengan hitungan. Paling tidak bisa dilakukan penghitungan.
Saya mendapatkan tugas di dua zona, dari 34 zona kedistributoran. Satu Provinsi bisa 1 atau lebih dari 1 zona. Sesuai potensi pasar.
Asesmen digunakan untuk memberikan jaminan mutu. Bahwa yang terpilih atau yang dipilih ada merupakan pilihan yang terbaik. Dari calon yang ada. Itu paling tidak keinginan kami. Dan mudah-mudahan begitu.
Jika pilihan Distributor Utama sudah tepat. Program diharapkan dapat berjalan dengan cepat. Pencapaian target diharapkan juga akan selamat.
Ada beberapa hal yang kami asesmen. Sesuai dengan parameter dan indikator penilaian yang telah ditetapkan oleh tim.
Dalam waktu dekat akan ada sidang isbat. Sidang penetapan Distributor Utama sesuai zona masing-masing.
Ada satu hal yang menarik. Untuk mengukur (kata dasar “ukur” bukan “kukur”) gudang, awalnya saya bawa meteran manual. Itu asesmen pekan pertama. Saya digoda oleh teman-teman penjual yang lain. Katanya, “wah masih jadul ini. Harusnya, pakai digital”. Kata salah satu senior. Yang diamini yang lain. Di grup WA.
Benar, saya langsung lihat di toko online. Ketemu. Beli. Dan pekan kedua, saya sudah pakai meteran digital.
Semuanya untuk menjamin mutu. Mutu mitra. Distributor. Inginnya begitu. Semoga saja terwujud.
(Wiyanto Sudarsono)
[…] Distributor Utama yang diundang telah diasesmen, dinilai, dengan berbagai pertimbangan. Untuk menjamin mutu [baca, (ingin) jamin Mutu]. […]