“Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”
Kalimat di atas adalah bagian dari ayat ke-191 dari surat Ali Imran. Surat ketiga dari Alquran. Benarlah yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dalam kitab-Nya.
Sebagaimana Allah telah menciptakan ilalang. Sebuah tanaman yang hebat. Meski umumnya dianggap sebagai pengganggu dalam budidaya tanaman.
Ilalang atau alang-alang. Tanaman dengan nama ilmiah Imperata cylindrica. Demikian kata Wikipedia.
Tanaman yang menarik dan luar biasa.
Daya bertahan hidup tinggi. Tahan kondisi yang tanaman umumnya sulit tumbuh. Cuaca yang panas. Tetap bisa. Jika ekstrem dingin, saya belum melihatnya.
Dibakar tumbuh lagi. Bersemi lagi. Sangat liar. Dapat bertahan dikondisi yang sulit.
Ada hikmah yang kami ambil. Saat mengamati ilalang di bukit holywood, Gresik. Sambil jalan. Bersama kawan.
Ilalang di bukit holywood, Gresik
Bung Kosa (Nugroho Iman Prokosa) mengatakan, “jika liar harus tahan banting. tangguh. Kuat. Seperti Ilalang”. Saya sepakat dengannya. “tetap tumbuh. Bersemi lagi. Apapun kondisi yang menimpa.” Imbuhnya. Pada Ahad pagi itu.
Diskusi kami berlanjut sampai, bagaimana jika, manusia, orang, memiliki sifat seperti ilalang. Tangguh. Kuat. Kondisi apapun.
Liar, tapi dijalan yang benar. Karena orang. Bertahan tetap benar dalam kondisi apapun. Benar diposisi apapun. Setelah “dibakar” sekalipun. Seperti ilalang. Meski tidak perlu merasa paling benar.
(Wiyanto Sudarsono)