Seri-7, Mendengarkan untuk Melayani
Pada diskusi kita sebelumnya, disampaikan bahwa mendengarkan adalah kegiatan aktif. Melibatkan seluruh anggota tubuh dan pikiran. Termasuk indra peraba.
Setelah menangkap inti pembicaraan, kita dapat mencatat poin pentingnya. Mencatat adalah cara pas untuk membantu kita menangkap maksud pembicara atau kawan dialog kita. Apalagi pembicaraan via telepon, panggilan video atau aplikasi rapat. Kita memiliki keterbatasan untuk mengkonfirmasi.
Poin yang perlu dicatat adalah apa yang penting untuk kita tanyakan atau kita tanggapi. Apa yang perlu kita konfirmasi, perjelas, atau kita sanggah. Namun, jangan dulu memikirkan respon yang akan kita berikan. Catat dulu, karena ada pembicaraan yang masih perlu kita dengarkan.
Manfaat terbesar membuat catatan adalah kita mengurangi kelupaan saat ingin bertanya. Dan mengurangi kehilangan hal muskil yang perlu kita jelaskan, tanggapi dan beri solusi. Kita bisa maksimal merespons pembicaraan, atau maksimal dalam mendapatkan pemahaman.
Sangat lucu, sebagai penjual atau pemasar, kita lupa saat petani mengeluhkan tentang hama. Kita terlewat nama apa yang menyerang. Tanaman apa yang diserang. Kapan serangan. Sudah berapa lama. Sehingga kita perlu meminta petani mengulang. Menjengkelkan.
Terlebih dialog (pembicaraan dua orang). Mencatat akan memberikan kesan berarti. Bahwa kita benar-benar memperhatikan isi pembicaraan. Dan kita memang mencatat, bukan pura-pura mencatat.
Lebih penting lagu jika kita mendengarkan ilmu. Ilmu agama, ilmu pemasaran, ilmu peningkatan kompetensi. Mencatat adalah hal wajib. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ
“Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, No.4434)
Saya lebih senang mencatat dengan buku atau stylus pen (jika ada). Dibandingkan mencatat dengan mengetik di gawai. Mengetik menggunakan gawai di depan pembicara, memberikan dua pandangan. Serius mencatat atau membalas pesan, artinya tidak mendengarkan dan tidak menghargai pembicara (phubbing – phone snubbing).
Apalagi saat mengetik di gawai, terpencet status WA kawan, notifikasi IG atau Tiktok. Bisa buyar dan mangkel itu prospect kita.
(WS)