Posted on Leave a comment

Epilog –  Praktiklah Yang Membedakan

Penutup Serial Jualan dengan Karakter

Selling with Character adalah buku yang sangaaaaat menarik. Dengan lima “a”. Tidak hanya karena isinya. Namun desain bukunya pun menarik. Bolak Balik. Dari kedua sisi (depan dan belakang) bisa digunakan untuk memulai membaca.

Tidak banyak saya memiliki buku dengan desain demikian. Hanya tiga. Selling with Character salah satunya. Dua lainnya : Marketing with Heart oleh Hermawan Kartajaya, dan Jelajah Alam bersama Alquran oleh Dr. Zakir Naik. Semuanya berbahasa Indonesia.

6 pilar dengan 18 Prinsip Jualan dengan Karakter telah kita bagi bersama. Artinya 18 seri telah selesai. Sayapun bersyukur bisa membaca buku Selling With Character dengan tuntas.

Sebagaimana telah disampaikan di beberapa seri lalu. Dalam catatan atau maklumat. Bahwa Serial Jualan dengan Karakter diambil dari buku dengan :
Judul : Selling with Character
Penulis : Hermawan Kartajaya dan Ardhi Ridwansyah (The Principles) serta Jacky Mussry, Ryan Nasution dkk. (The Stories).
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama.
Tahun : 2012.

Jika di industri musik ada fenomena cover lagu. Sampai ada ratunya. Ratu cover lagu.

Nah, Serial Jualan dengan Karakter kita ini, bolehlah dianggap semacam cover atau kisah lainnya. Dengan perbedaan penuturan dan cerita di dalamnya, sesuai dengan industri dimana kita berada. Disebut parodinya, saya juga tidak keberatan.

Semoga, Serial Jualan dengan Karakter ini memberi manfaat bagi pembaca. Dan yang lebih penting adalah semoga dapat dipraktikan. Keseluruhannya. Ini yang menjadi harapan dan cita-cita kita.

Dapat dipraktikan sebagiannya saja, alhamdulillah. Sebagian kecilnya, tidak mengapa.

Praktiklah yang membedakan hasil. Konsep sebaik apapun. Teori secanggih apapun. Tidak akan berguna jika tidak dipraktikan.

Dunia penjual adalah dunia praktik. Terapan. Bukan teori. Namun membutuhkan sedikit konsep. Yang benar. Yang ideal. Sebagaimana pernah saya ungkapkan dibeberapa kesempatan:

“teori tanpa praktik, itu bullshit. Praktik tanpa teori atau konsep, itu stupid“.

Sampai bertemu di Serial penjualan berikutya. InsyaAllah.

Semoga bermanfaat.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *