Posted on Leave a comment

Epidemi Pemasaran

Grafik Eksponensial, menukik tajam.

Penyakit menular yang menjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban/penyitas, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu; wabah. Itu definisi epidemi di KBBI. Jika daerahnya luas sekali bahkan global, disebut pandemi.

Salah satu prinsip epidemi adalah bahwa perubahan kecil, entah bagaimana dapat berdampak besar. Dua prinsip lainnya adalah bersifat menular, dan perubahannya tidak bertahap tapi dramatis.

Contohnya Flu. Saya tidak ingin mencontohkan yang sedang berlangsung sekarang.

Galur virus flu memiliki laju infeksi 2%. Artinya, satu dari 50 orang yang mengalami kontak dengan para virus tersebut akan tertular. Dengan izin Allah, tentu saja.

Jika ada 100 pembawa virus flu, misal 1 orang kontak dengan 50 orang dalam sehari, entah di bus, pesawat, di Masjid, di tempat ibadah lain, di toilet umum, dll, maka 100 akan menularkan virus flu ke 100 orang baru. Yang tertular 100 orang pertama tadi, besoknya akan menularkan masing-masing ke 100 orang baru.

Pada kasus Flu, 100 orang yang pertama dimungkinkan akan sembuh. Sehingga laju penularan dan kesembuhan akan sama. Ajek. Dalam keseimbangan yang sempurna. Pada musim panas dan gugur.

Namun, jika pada musim dingin, pertemuan perorangan bertambah 5 saja, Artinya jika satu orang berubah menjadi bertemu 55 orang per hari. Hasilnya akan berbuah. Perkembangannya bisa eksponensial. Meroket tajam.

Perubahan kecil (penambahan 5 orang) itulah momen-momen dengan kepekaan sangat tinggi dan memberikan hasil/dampak luar biasa.

Epidemi Para Penjual

Prinsip epidemi – – perubahan kecil, entah bagaimana dapat berdampak besar– ternyata ini juga yang dicari dan dilakukan pemasar dan penjual.

Tugas pemasar dan penjual adalah mengepidemikan merek atau produk. Tugas utamanya adalah mengubah kurva kepedulian. Membuat jumlah pelanggan yang peduli terhadap merek dan produk menjadi eksponensial. Menukik tajam ke atas.

Salah satunya adalah melalui orang-orang yang bertemu banyak orang. Agar menularkan value, nilai produk kita ke orang lain. Dengan jumlah yang banyak. Dramatis.

Kebanyakan penjual di produk pertanian mencoba mencari “penular virus”  di lingkungan petani. Yang sukses. Yang jadi panutan. “Key Farmer“.

Key farmer ini, terus diinfeksi dengan virus produk yang dijual. Dengan harapan, petani ini bertemu dengan petani lain. Menularkan virus nilai produk di komunitasnya.

Tapi ada juga penjual yang menularkan sendiri. Menjadi penghubung, pembawa virus nilai produk ke banyak orang. Dengan menemui banyak orang.

Berapa perbedaan jumlah orang yang ditemui agar grafiknya eksponensial? Saya belum punya pengetahuan tentangnya. Bisa jadi, semakin banyak yang ditemui makin baik, dengan cara yang tepat.

Tapi saat ini, dengan adanya epidemi yang sebenarnya dilingkungan kita, batasi pertemuan dengan orang. Lakukan Physical Distancing dan tingkatkan social solidarity. Mengutip status teman FB saya.

#TetapSehat. #JagaJarak. #TetapPeduli

(Wiyanto Sudarsono)

Catatan : Kutipan dan bahasan tentang Prinsip Epidemi dan Flu diambil dari “Tipping Point” karya Malcolm Gladwell Hal. xvii dan 305 edisi Bahasa Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *