Ada Cinta di Rumah
Oleh: Wiyanto Sudarsono
“Sana mandi dulu, biar wangi”. Sepulang kerja saya disambut senyuman dan kata itu. Belum ada ciuman. Tak masalah, karena itu protokol kesehatan sepulang kerja.
Mandi, ganti baju, pakai sedikit parfum, lumayan. Sudah cukup ganteng untuk ukuran di rumah.
Saya sering menasihatkan kepada tim penjualan saya untuk berdandan. Agar tampil baik di hadapan pelanggan.
Saya pun berusaha untuk itu. Pertama tentu saja tampil baik kepada pelanggan terdekat. Keluarga. Ya, keluarga adalah orang yang paling berhak mendapatkan penampilan terbaik kita.
Bukan soal ganteng atau cantik, tapi soal bagaimana menampilkan diri dihadapan pasangan ketika di rumah. Selain raut muka yang menyenangkan, penampilan yang memadai juga penting untuk dilakukan.
Meski di rumah, penampilan yang baik itu penting. Agar ingatan dan memori di dalam rumah selalu indah. Jangan terbalik. Jika keluar rumah, penampilan kita MasyaAllah, tapi jika di dalam rumah penampilannya Subhanallah.
Sebuah hadits menyebutkan: “Sesungguhnya Allah itu Mahaindah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim)
Karena itu, berpakaian di rumah dengan pakaian yang baik, yang indah. Jika suka memakai daster (home dress) –bagi istri–, pilih yang baik, rapi, dan motif menarik. Agar ehem….
Suami pun begitu, kaos yang baik, layak, tidak lusuh. Jangan terlihat memakai pakaian yang layak jadi lap. Sebagai bagian berbuat baik kepada keluarga.
Yuk bersyukur jika kita telah menjadi pasangan yang cukup enak dipandang. Dan jika pasangan kita juga demikian. Dan mari kita perbaiki jika masih ada kekurangan.
Rasulullah mengabarkan: “Sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR Tirmidzi).
(Wiyanto Sudarsono)