Posted on Leave a comment

Catatan: Perlu dan Tidak Perlu

Seri-8, Mendengarkan untuk Melayani

Gambar oleh Pixabay (pexel.com)

Seberapa perlu catatan dibuat? Haruskah selalu membuat catatan? Terlebih ada sebagian pembicara yang tidak suka jika pemirsanya menulis. Ketika ia/dia berbicara. “Jika saya berbicara cukup dengarkan”, begitu pesan yang diterima pendengarnya.

Dalam pembicaraan normal. Kita sebagai pendengar merdeka. Tanpa ketakutan. Tanpa rasa terintimidasi. Tanpa rasa rendah dihadapan pembicara. Perlu dan tidaknya mencatat tergantung kepada kita: pendengar.

Ada pedoman bagus Dr. Muhammad Ibrahim Al-Nughaimish pakar dari International Listening Association (ILA). Pedoman berbentuk pertanyaan kepada diri sendiri:
1. Apakah kita akan mencatat? Artinya ada niat atau tidak. Ada perangkatnya atau tidak.
2. Bisakah kita mengingat semua poin penting pembicaraan dengan tanpa mencatat?
3. Mampukah kita menyimpulkan dengan cepat?

Jika semua jawaban dari pertanyaan pertama di atas adalah “Ya” dan dua sisanya “Tidak” maka kita harus mencatat.
Jika salah satu dari dua pertanyaan terakhir jawabannya adalah “Tidak”, maka disarankan mencatat.
(WS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *