Beberapa hari ini saya banyak belajar. Dan ternyata benar, semakin kita belajar semakin banyak yang tidak kita ketahui.
Ah…. saya menarik napas panjang, ketika begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Padahal, pertanyaan itu tentang dunia yang saya berada di dalamnya. Dunia dimana saya bekerja. Sehingga saya perlu bongkar-bongkar. Terutama bongkar kemalasan.
Bongkar Kemalasan Membaca. Itu adalah judul tayangan (slide) kesembilan dari sepuluh tayangan yang saya buat rabu kemarin. Materi pendek untuk sesi berbagi kepada para penjual. Materi itu saya beri tajuk: Bongkar Kebiasaan Lama Penjualan [yang Nggak Top].
Judul slide kesembilan tersebut kurang pas, yang tepat adalah Bongkar Kemalasan Belajar. Belajar tidak harus dengan membaca, apalagi saat ini di era digital dan pandemi. Banyak sarana belajar, membaca salah satunya, video, pelatihan daring (online training), diskusi, dan banyak lagi sarana belajar.
Yang penting jangan malas. Terlebih bagi seorang penjual/pemasar, yang dunianya begitu dinamis, begitu cepat berubah.
Jalur ke ruang belajar sangat banyak. Banyak bahan penambah pengetahuan yang bisa kita peroleh.
Dalam belajar, dan dalam menghilangkan kemalasan belajar, kita perlu satu hal: rendah hati. Karena pengetahuan (ilmu) seperti air yang mengalir dari tempat yang tinggi (pemilik ilmu), ke tempat yang rendah (hati yang merendah). Demikian nasihat penting dalam pembahasan adab (manner) menuntut ilmu.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dianugerahi Allah kerendahan hati, dan semangat untuk belajar. Aamiin…
(Wiyanto Sudarsono)