Posted on Leave a comment

Baru Mau

Telah berlalu tahun dua puluh dua puluh (2020). Berganti menjadi dua puluh dua satu (2021). Menurut perhitungan pergantian hari yang kita kenal dalam penanggalan masehi. Tepatnya pada pukul 24.00 (atau 00.00?) semalam.

Saya lebih sepakat dengan pergantian hari pada saat pergantian siang menjadi malam. Awal malam sebagai hari yang baru. Tanpa alat bernama jam pun, kita sudah tahu bahwa hari telah berganti. Dengan mudah. Paling tidak di sebagain besar wilayah dunia. Ups ngelantur pembahasannya.

Tahun lalu tentu banyak tantangan. Covid-19 tentu telah menjadi pelajaran berharga. Memberi ketakutan, tantangan, kendala dan sedikit kesulitan. Sedikit jika dibandingkan dengan kemudahan dan kelapangan yang telah Allah berikan.

Selain itu, sebagian menemukan keberanian -atau kenekatan-, peluang, dan kesempatan. Di waktu biasa belum tentu didapatkan. Kita termasuk yang mendapat ujian atau peluang? Mari kita renungkan.

Resolusi Menjadi Aksi

Berbagai hal dilakukan di penghujung tahun. Termasuk mempersiapkan tahun berikutnya.

Ada yang masih harus berjibaku menutup kekurangan kinerja tahun 2020. Harus 101%,  103%, 105 atau bahkan 106%. Jika menghendaki balasan yang memadai atas kinerja yang dicapai. 100% saja belum cukup.

Ada yang sudah menuliskan resolusi. Resolusi pribadi: pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan kepada diri sendiri tentang suatu hal. Untuk dilakukan atau diraih di tahun 2021.

Harus turun berat badan, menjadi sekian kilogram, jamak dituliskan. Terlalu banyakan dari kita yang merasa kegemukkan.

Pertumbuhan usaha sekian persen. Atau mungkin sekarang, mencukupkan diri dengan lepas dari krisis keuangan akibat dampak pandemi.

Mungkin sudah ada yang menuliskan: vaksinasi COVID-19. Sebagai upaya agar dapat kembali beraktivitas, paling tidak lebih leluasa.

Apapun resolusi kita, 2021 adalah saatnya aksi. Apalagi sekarang sudah 1 Januari 2021. Resolusi harus sudah menjadi rencana aksi dan mulai aksi nyata.

Baru Mau

Resolusi merupakan tulisan yang “baru mau” akan dilakukan. Lumayan sudah ada kemauan. Dari pada blas.

Yang masih “baru mau”, harus berubah menjadi “mau melakukan”, dan melakukannya. Jangan hanya menuliskan: “baru tahun ini nggak bisa liburan akhir tahun keluar negeri karena covid, biasanya karena nggak punya duit”. Sebagaimana banyak meme beredar.

Misal, tahun lalu “baru mau” ke luar negeri, yang alhamdulillah tidak jadi. Tahun ini masih mau ke luar negeri, benar-benar mau. Keluar negerinya ke Saudi Arabia, ke Makkah. Maka maunya diubah jadi niat, dan kebulatan tekad untuk bertindak.

Sisihkan sebagian penghasilan. Atau meningkatkan jumlah dan jenis sumber pemasukkan. Yang halal tentunya.

Yang ingin menerbitkan buku (lagi) mulailah menggerakkan tangan. Mulailah dengan satu huruf, kata dan kalimat. Jadikan paragraf dan catatan singkat. Kumpulkan, rapikan dan terbitkan.

Mari kita semua berdoa untuk kebaikan di waktu yang akan datang. Mari juga kita memohon ampun atas kesalahan yang telah dilakukan. Mari bersyukur atas waktu ini yang masih kita dapati.

Sebuah catatan pengingat untuk diri.

(Wiyanto Sudarsono)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *