Ada Cinta di Rumah
Aisyah Radiyallahu ‘anhaa (Istri Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam) pernah menceritakan: “Aku pernah ikut Nabi dalam suatu perjalanan. Waktu itu aku masih muda, badanku belum gemuk.
Nabi meminta rombongan perjalanan untuk jalan duluan. Mereka pun jalan duluan.
Nabi berkata kepadaku: ‘Ayo kita lomba lari!‘.
Kami pun berlomba lari, dan aku mengalahkan Beliau.
Waktu berlalu, aku menjadi gemuk dan lupa akan perlombaan tersebut. Suatu waktu aku ikut Beliau dalam suatu perjalanan.
Beliau meminta rombongan jalan duluan. Mereka pun jalan duluan.
Nabi berkata dan mengajakku: ‘Mari kita lomba lari!‘ Kami pun berlomba dan beliau mengalahkanku.
Beliau lantas tertawa dan berkata: ‘ini untuk tebusan (lomba) yang dulu‘.”
(HR. Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Syuaib Al-Arnauth).
Lomba di Rumah
“Ayo lomba masak, aku masak mi goreng, Abah masih nasi goreng!“. Katanyi di dapur pada suatu waktu.
“Oke siapa takut.”
Kamipun memasak bersama dengan menu berbeda. Mi goreng vs nasi goreng.
Jurinya, Anak-anak. Oh saya lupa, atau kami sendiri saling menilai masakan. Seru pokoknya. Dibumbui pujian dan kritik ala reality show memasak.
Berlomba dengan pasangan, atau hanya sekedar membantunya akan menyenangkan. Tentu dengan sedikit obrolan, tentang cinta, tentang keluarga.
(Wiyanto Sudarsono)
Bahan bacaan:
Ammi Nur Baits. Lomba Lari dengan Istri, itu Sunah?. Konsultasisyariah.com. 3 September 2016.