
Wacan Esuk
Utilisasi Maksimal
“Tidak semua air itu Aa” disusul jinggle singkat khasnya (dengan nada “ada Aa”). Itu suara ketika taksi yang saya tumpangi memulai perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta ke Kemanggisan, Jakarta Barat. Beberapa waktu lalu.
“Baru Pak ini, iklan air pakai suara di taksi”.
“Iya. Yang tulisan di jok juga ada, tapi saya belum dapat”.
Hebat betul taksi ini. Mbatin saya. Benar-benar memaksimalkan core business (taksi)-nya untuk mengahasilkan pendapatan. Tidak semata hanya jasa transportasi.
Apakah di industri pertanian bisa memaksimalkan hal serupa? Saya kira bisa. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Meski tidak langsung mengahsilkan pendapatan. Tapi potensi ada.
Utilisasi kemasan karung pupuk
Tidak banyak karung dari grup pupuk terbesar di Indonesia yang mengoptimalkan fungsinya sebagai media pemasaran. Cara pemakaian pupuk saja, hanya beberapa produk yang mencantumkannya. Sebagaian Besar templatenya: depan informasi produk, belakangan putih polos. Eman. Sayang. Kemasan hanya sebagai pelindung produk. Itupun kalau tidak kena paku atau Logan tajam lainnya.
Padahal, bagian polos bisa diisi berbagai macam informasi. Misal cara dan dosis penggunaan pupuk. Secara otomatis akan mempromosikan pupuk jenis lain dari Grup. Karena pemupukan akan dan dapat difomulakan untuk lebih dari satu jenis pupuk.
Saya tidak melihat ada larangan untuk itu. Atau mungkin pembaca mengetahuinya.
Karung, juga bisa sebagai media Informasi marketing channel milik perusahaan. Produk (dan kemasannya), adalah media yang paling menjangkau pelanggan. Tidak brosur, tidak pemasar/penjual, tapi produk itu sendiri. Cantumkan saja info media sosial di situ.
Itu mengapa pemasaran dan penjualan adalah seni. Pemasar dan penjual bisa melakukan sembarang kalir (berbagai macam) strategi dan aktivitas. Tapi produk itu sendiri yang harus di beli oleh konsumen.
Sales Channel
Utilisasi atau pemberdayaan saluran penjualan bagi Grup adalah hal wajar dan masuk akal. Satu sales channel (atau pelanggan) yang sudah menjadi bagian dari salah satu anggota Grup, dapat menjadi calon prospek bagi yang lainnya. Referal prospecting, dalam sales operation.
Di dunia digital sangat mudah melihatnya. Bagaimana jika kita melihat atau mencari sesuatu di IG, bagaimana data itu digunakan oleh Grup Meta yang lain. Feed di media yang lain, akan mengarah ke topik itu.
Sales Forces
Ini sepertinya sudah mulai dilakukan. Memang ini sangat tergantung mazhab yang diambil. Kalau saya lebih senang dengan mazhab sentralisasi bebasis pasar (b2b atau b2c). Untuk kelompok target pasar yang sama, maka dikelola oleh satu unit yang sama. Lebih kecil lagi, untuk jenis target yang sama ditangani oleh satu orang yang sama.
Jangan sampai, pelanggan atau sales channel, dalam sehari membuat kopi untuk 4 orang, tapi dari perusahaan yang sama. Hanya beda unit kerja. Cegeh (enek) itu pelanggan kita.
Adakah hal lain yang bisa diutilisasi lagi? Silakan komen di bawah!
(WS)