Posted on 8 Comments

Aku, Ayah, Bunda, dan Kereta

Kereta Stasiun Madiun

Kereta Berhenti di Stasiun Madiun. ANTARA/SISWOWIDODO

Bongkar barang lama saat bersih-bersih rumah, saya menemukan buku agenda lama. Agenda tahun 2016-2017. Seperti biasa, bagian halaman belakang atau sisi kanan buku, berisi hal-hal yang tidak terkait dengan pekerjaan. Biasanya berisi catatan pribadi, ide, atau sekadar pikiran terlintas.

Di buku agenda tersebut, saya menemukan di halaman belakang tulisan berupa Puisi. Puisi yang saya tulis sekitar pertengahan 2016. Tajuknya sama dengan judul tulisan ini.

Saya pikir puisi itu terinspirasi dari obsesi anak sulung kami, Ahnaf. Dulu, kami sering mudik menggunakan kereta api. Surabaya Gubeng (SGU) ke Madiun (MN). Saat Ahnaf kami masih kecil. Hal itu membuatnya terobsesi dengan kereta api. Saya tidak tahu apakah obesesinya mencapai tingkat akut. Tapi yang saya tahu, anak-anak kalau suka sesuatu akan diekspresikan dengan sepenuh kalbu.

Berikut saya sampaikan secara lengkap puisi dari penulis yang masih sedang belajar:

AKU, AYAH, BUNDA, DAN KERETA
oleh Ayah Ahnaf Wiyanto Sudarsono

(Aku)
Aku begitu menyukai kereta
Bentuknya, suaranya, jalannya, aku suka
Jalannya cepat tanpa hambatan
lokomotif di depan, gerbong di belakang, berurutan

(Ayah)
Wahai anakku, alangkah menarik kesukaanmu
Mari kita perhatikan kereta itu
Semoga kita mampu mempelajari dan mengambil ilmu

Jika kehidupan kita ini umpama kereta,
Semoga Ayah menjadi lokomotifnya
Membawa serta membimbing Engkau serta Bunda
Menjalani rel kehidupan menuju surga

Jika kehidupan kita ini adalah kereta
Jadikan Alquran dan Sunah sebagai relnya
Surga sebagai akhir perjalanannya
Dengan kehati-hatian, kesyukuran, dan kesabaran

(Aku dan Bunda)
Demikian pula dengan kami, Wahai Ayah
Semoga menjadi gerbong yang berbakti
Berjalan bersama menapakki
Hingga tiba di stasiun surgawi
Amin …

8 thoughts on “Aku, Ayah, Bunda, dan Kereta

  1. Amin…
    Terimakasih atas motifasinya pak

  2. Semua peristiwa menjadikan madrasah serta inspiratif untuk lainnya

  3. Segala peristiwa selalu dijadikan inspirasi,tks pak Wi

  4. Masya Allah…. membanggakan yang satu almamater… 😍😍

    1. Subhanallah, jadi malu saya.

  5. Aminnnnnn yarab

  6. Aamiin2 YRA 🤲

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *